Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis mengunjungi Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin, menemui Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik dalam rangka membangun sinergitas antarlembaga.
Kapolri Idham mengatakan bahwa pihaknya ingin kerja sama Polri dan Komnas HAM terus terjalin dan makin baik.
"Alhamdulillah, hari ini saya membawa sebagian besar pejabat utama. Teman-teman Komnas HAM juga lengkap. Kami duduk bersama untuk membicarakan bagaimana membangun sinergitas dan kerja sama ke depan yang lebih baik lagi dari kemarin," kata Kapolri Idham.
Dari hasil pertemuannya tersebut, Polri dan Komnas HAM ke depannya akan membuat sebuah buku dalam bentuk modul.
Baca juga: Komnas HAM Malaysia apresiasi pembatalan pengusiran Mu Sochua
"Rencana pertama kami akan memperbarui MoU. Kemudian ada rencana juga tim bersama membuat satu modul dalam bentuk buku saku yang nanti akan dibagikan kepada seluruh anggota yang ada pada dinas operasional, seperti Brimob, Sabhara, dan Lalu lintas," katanya.
Lebih lanjut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan bahwa rencana pembuatan buku panduan dalam bentuk modul itu untuk dijadikan pedoman bagi seluruh anggota Korps Bhayangkara dalam penegakan hukum.
"Polri 'kan institusi besar, ya. (Anggotanya) lebih dari 450.000 (orang) , ya, di sana tentunya yang dioperasional, harus bisa memahamilah, tentunya nanti biar akan lebih baik daripada tahun-tahun sekarang," kata Brigjen Pol. Argo Yuwono.
Menurut Argo, teknis pembuatan buku ini akan dikoordinasikan kembali dengan Komnas HAM, termasuk isi dalam buku panduan tersebut. Rencana ini akan ditindaklanjuti di kemudian hari.
"Nanti akan dikomunikasikan dengan Komnas HAM dan kepolisian," katanya.
Argo menambahkan bahwa pembuatan buku panduan ini bukan berarti Polri selama ini tidak menaati aturan dalam menegakkan hukum, melainkan buku ini agar seluruh anggota Polri memahami batas-batas dalam penegakan hukum.
Baca juga: Jokowi-Ma'ruf diharapkan serius selesaikan pelanggaran HAM
"Intinya bahwa anggota di lapangan memahamilah, lebih paham lebih mengetahui," katanya.
Dalam pertemuan tersebut, Kapolri didampingi sejumlah pejabat tinggi Polri, seperti Irwasum Polri Komjen Pol. Moechgiyarto, Kabareskrim Polri Komjen Pol. Listyo Sigit, dan Karo Penmas Polri Brigjen Pol. Argo Yuwono.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Kapolri Idham mengatakan bahwa pihaknya ingin kerja sama Polri dan Komnas HAM terus terjalin dan makin baik.
"Alhamdulillah, hari ini saya membawa sebagian besar pejabat utama. Teman-teman Komnas HAM juga lengkap. Kami duduk bersama untuk membicarakan bagaimana membangun sinergitas dan kerja sama ke depan yang lebih baik lagi dari kemarin," kata Kapolri Idham.
Dari hasil pertemuannya tersebut, Polri dan Komnas HAM ke depannya akan membuat sebuah buku dalam bentuk modul.
Baca juga: Komnas HAM Malaysia apresiasi pembatalan pengusiran Mu Sochua
"Rencana pertama kami akan memperbarui MoU. Kemudian ada rencana juga tim bersama membuat satu modul dalam bentuk buku saku yang nanti akan dibagikan kepada seluruh anggota yang ada pada dinas operasional, seperti Brimob, Sabhara, dan Lalu lintas," katanya.
Lebih lanjut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan bahwa rencana pembuatan buku panduan dalam bentuk modul itu untuk dijadikan pedoman bagi seluruh anggota Korps Bhayangkara dalam penegakan hukum.
"Polri 'kan institusi besar, ya. (Anggotanya) lebih dari 450.000 (orang) , ya, di sana tentunya yang dioperasional, harus bisa memahamilah, tentunya nanti biar akan lebih baik daripada tahun-tahun sekarang," kata Brigjen Pol. Argo Yuwono.
Menurut Argo, teknis pembuatan buku ini akan dikoordinasikan kembali dengan Komnas HAM, termasuk isi dalam buku panduan tersebut. Rencana ini akan ditindaklanjuti di kemudian hari.
"Nanti akan dikomunikasikan dengan Komnas HAM dan kepolisian," katanya.
Argo menambahkan bahwa pembuatan buku panduan ini bukan berarti Polri selama ini tidak menaati aturan dalam menegakkan hukum, melainkan buku ini agar seluruh anggota Polri memahami batas-batas dalam penegakan hukum.
Baca juga: Jokowi-Ma'ruf diharapkan serius selesaikan pelanggaran HAM
"Intinya bahwa anggota di lapangan memahamilah, lebih paham lebih mengetahui," katanya.
Dalam pertemuan tersebut, Kapolri didampingi sejumlah pejabat tinggi Polri, seperti Irwasum Polri Komjen Pol. Moechgiyarto, Kabareskrim Polri Komjen Pol. Listyo Sigit, dan Karo Penmas Polri Brigjen Pol. Argo Yuwono.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020