Baca juga: PLN amankan keselamatan masyarakat terdampak banjirBanjir yang menggenangi rumah-rumah warga di Martapura merenggut nyawa bahkan dua nyawa sekaligus yakni ayah dan anak yang tersetrum listrik setelah memperbaiki peralatan elektronik di rumahnya.

Kepala Kepolisian Resor Banjar AKBP Andri Koko Prabowo melalui Kapolsek Martapura Kota AKP Boma WP di Martapura, Senin mengatakan, pihaknya sudah menurunkan anggota menangani kejadian itu. 

"Anggota sudah mengecek ke rumah korban dan memang benar keduanya meninggal akibat tersetrum listrik di rumahnya yang digenangi air. Ayah meninggal di rumah sedangkan anak di rumah sakit," ujar kapolsek. 

Menurut kapolsek, kejadian naas yang terjadi sekitar pukul 11.30 Wita itu menyebabkan korban Rasyidi (68) dan anaknya Ainussyifa (43) meninggal di dalam rumahnya di Jalan Murung Kenanga RT 6 Martapura.

Disebutkan, saat kejadian, dua korban berada di dalam rumah yang tengah digenangi air banjir dan berusaha memperbaiki kipas angin yang rusak akibat terkena air. 

"Saat kejadian, korban memperbaiki kipas angin, kemudian terjatuh dan ternyata masih dialiri listrik sehingga keduanya tersetrum. Kemungkinan anaknya menolong ayahnya hingga keduanya tersengat listrik," ucap dia. 

Tetangga korban Anang Syahrani mengatakan, korban diduga tersengat aliran listrik saat memperbaiki kipas angin di dalam rumahnya yang masih tergenang air akibat kebanjiran sejak beberapa hari lalu.

"Saat kejadian, saya mendengar ada yang berteriak minta tolong kemudian mendatangi rumah korban. Keduanya sudah tergeletak dengan kabel kipas angin yang terlilit di badan diduga karena tetsetrum," sebutnya. 

Dikatakan, warga yang datang hendak menolong sempat tersengat listrik sehingga dirinya langsung mematikan aliran listrik sehingga kedua korban bisa ditolong dan dievakuasi dari dalam rumahnya.
 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020