PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah mengoperasikan sistem proteksi petir untuk tetap menjaga keandalan sistem apabila terjadi sambaran petir pada jaringan.
Manager Komunikasi PLN UIW Kalselteng Syamsu Noor di Banjarbaru Senin mengatakan, sistem itu akan bekerja menangkal petir di jaringan sehingga mencegah terjadi gangguan yang menyebabkan pemadaman.
"Sistemnya bekerja memproteksi jaringan dari sambaran petir sehingga jika sistem berjalan normal walau pun terjadi sambaran petir di jaringan maka aliran listrik tidak terdampak hingga terjadi pemadaman," ujarnya.
Ia mengatakan, sistem proteksi itu sudah terbukti bekerja normal saat terjadi gangguan akibat petir pada Selasa (28/1) pukul 20.28 Wita pada sistem transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT).
Disebutkan, SUTT dengan daya 150 kilo Volt (kV) itu berada di jalur antara Gardu Induk (GI) Rantau dan GI Barikin sehingga sempat terjadi gangguan pemadaman namun sistem kelistrikan Kalselteng dalam kondisi aman.
"Gangguan di transmisi akibat petir itu direspon baik oleh sistem proteksi sehingga otomatis Gardu Induk respon menghentikan suplai listrik sementara waktu. Pemulihan suplai listrik dapat dilakukan cepat, kurang lebih 1,5 jam, seluruh pelanggan kami sudah dapat menyala kembali," ucapnya.
Dikatakan, sistem proteksi di GI Pangkalan Bun, GI Satui, GI Asam-Asam, GI Amuntai, GI Batulicin, GI Kasongan, GI Parenggean, GI Bagendang, GI Pulau Laut dan GI Sampit juga merespon dengan baik, sehingga dampak gangguan tidak meluas.
"Alhamdulillah kurang dari 2 jam, suplai listrik ke pelanggan sudah normal semua. Penormalan suplai di jaringan distribusi pelanggan dapat berjalan cepat dan aman," kata dia.
Secara teknis, Gardu Induk otomatis menghentikan suplai listrik ke pelanggan dengan sistem proteksi mengamankan sistem kelistrikan dari dampak padam meluas, dan apabila berjalan dengan baik, kondisi sistem kelistrikan Kalselteng aman.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Manager Komunikasi PLN UIW Kalselteng Syamsu Noor di Banjarbaru Senin mengatakan, sistem itu akan bekerja menangkal petir di jaringan sehingga mencegah terjadi gangguan yang menyebabkan pemadaman.
"Sistemnya bekerja memproteksi jaringan dari sambaran petir sehingga jika sistem berjalan normal walau pun terjadi sambaran petir di jaringan maka aliran listrik tidak terdampak hingga terjadi pemadaman," ujarnya.
Ia mengatakan, sistem proteksi itu sudah terbukti bekerja normal saat terjadi gangguan akibat petir pada Selasa (28/1) pukul 20.28 Wita pada sistem transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT).
Disebutkan, SUTT dengan daya 150 kilo Volt (kV) itu berada di jalur antara Gardu Induk (GI) Rantau dan GI Barikin sehingga sempat terjadi gangguan pemadaman namun sistem kelistrikan Kalselteng dalam kondisi aman.
"Gangguan di transmisi akibat petir itu direspon baik oleh sistem proteksi sehingga otomatis Gardu Induk respon menghentikan suplai listrik sementara waktu. Pemulihan suplai listrik dapat dilakukan cepat, kurang lebih 1,5 jam, seluruh pelanggan kami sudah dapat menyala kembali," ucapnya.
Dikatakan, sistem proteksi di GI Pangkalan Bun, GI Satui, GI Asam-Asam, GI Amuntai, GI Batulicin, GI Kasongan, GI Parenggean, GI Bagendang, GI Pulau Laut dan GI Sampit juga merespon dengan baik, sehingga dampak gangguan tidak meluas.
"Alhamdulillah kurang dari 2 jam, suplai listrik ke pelanggan sudah normal semua. Penormalan suplai di jaringan distribusi pelanggan dapat berjalan cepat dan aman," kata dia.
Secara teknis, Gardu Induk otomatis menghentikan suplai listrik ke pelanggan dengan sistem proteksi mengamankan sistem kelistrikan dari dampak padam meluas, dan apabila berjalan dengan baik, kondisi sistem kelistrikan Kalselteng aman.
Editor : Gunawan Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020