Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Dr Muhammad Qorib, MA menjadi salah satu pembicara dalam kuliah umum yang diselenggarakan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Arab Saudi di Kota Madinah.
Kegiatan kuliah umum yang telah dilaksanakan pada Selasa (21/1) itu, katanya di Medan, Senin, bertujuan untuk merawat program internasionalisasi Muhammadiyah.
"Kegiatan ini juga sebagai wujud program internasionalisasi yang merupakan salah satu hasil dari amanah Tanwir Muhammadiyah di Bengkulu pada 15-17 Februari 2019 di mana Persyarikatan Muhammadiyah bukan cuma bergerak untuk umat dan bangsa, namun juga untuk semesta," katanya.
Ia menjelaskan, selain dirinya, kegiatan itu juga dihadiri sejumlah pembicara, antara lain Ketua LDK PP Muhammdiyah Dr Muhammad Ziyad, Rektor Institut Bisnis Muhammadiyah (IBM) Bekasi Dr Ahmad Zaenuddin dan Kepala Sekretariat PP Muhammadiyah Yogyakarta Sofriyanto, S.Pd.
Baca juga: Pelayat berdatangan untuk menghormati Yunahar Ilyas di Yogyakarta
Menurut Muhammad Qorib pihaknya sangat bersyukur karena bisa berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan sesama kader Muhammadiyah yang berada di luar negeri.
Melalui kegiatan tersebut, katanya, diharapkan akan semakin meningkatkan silaturrahim dan motivasi untuk bisa lebih luas berkiprah di masyarakat internasional.
Pada kesempatan itu, ia memaparkan bahwa teladan yang dicontohkan KH Ahmad Dahlan -- pendiri Persyarikatan Muhammadiyah -- merupakan warisan yang mesti dirawat, sebab tidak ada peradaban di dunia ini yang tidak diawali dan ditopang oleh gerakan literasi.
“Demikian pula dengan Muhammadiyah, tumbuh dan besar karena gerakan literasi,” katanya di hadapan peserta kuliah umum yang berjumlah 30 peserta.
Ia juga mengatakan sebagai gerakan pencerahan yang mengusung moto "ruju’ ila qur’an dan sunnah" (kembali kepada Al Quran dan Sunnah), maka gerakan Muhammadiyah tetap berangkat dari dan kembali kepada Al Quran dan Sunnah.
Baca juga: Muhammadiyah latih para tuna netra keterampilan pijat refleksi
Dalam kesempatan itu, ia juga mengingatkan mahasiswa yang belajar di Arab Saudi harus mampu mengisi ruang-ruang yang dibutuhkan Muhammadiyah dalam bidang agama seperti Ilmu Tafsir, Hadist, dan lain sebagainya.
Untuk itu, ia berharap agar setiap anggota PCIM dapat belajar dengan sungguh-sungguh dalam bidangnya masing-masing.
Sebelumnya, para pengurus PP Muhammadiyah merasa sangat bahagia bisa berjumpa dengan mahasiswa yang sedang belajar di Arab Saudi, karena diharapkan nanti ketika pulang mampu menjadi "Sang Pencerah" untuk memperkuat dakwah Muhammadiyah.
Begitu pula yang dirasakan oleh para anggota PCIM Arab Saudi, silaturrahmi dengan para pejuang dakwah di Muhammadiyah tersebut menambah semangat untuk belajar lebih giat lagi terutama pada semester baru ini karena ladang dakwah telah menanti, demikian Muhammad Qorib.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Kegiatan kuliah umum yang telah dilaksanakan pada Selasa (21/1) itu, katanya di Medan, Senin, bertujuan untuk merawat program internasionalisasi Muhammadiyah.
"Kegiatan ini juga sebagai wujud program internasionalisasi yang merupakan salah satu hasil dari amanah Tanwir Muhammadiyah di Bengkulu pada 15-17 Februari 2019 di mana Persyarikatan Muhammadiyah bukan cuma bergerak untuk umat dan bangsa, namun juga untuk semesta," katanya.
Ia menjelaskan, selain dirinya, kegiatan itu juga dihadiri sejumlah pembicara, antara lain Ketua LDK PP Muhammdiyah Dr Muhammad Ziyad, Rektor Institut Bisnis Muhammadiyah (IBM) Bekasi Dr Ahmad Zaenuddin dan Kepala Sekretariat PP Muhammadiyah Yogyakarta Sofriyanto, S.Pd.
Baca juga: Pelayat berdatangan untuk menghormati Yunahar Ilyas di Yogyakarta
Menurut Muhammad Qorib pihaknya sangat bersyukur karena bisa berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan sesama kader Muhammadiyah yang berada di luar negeri.
Melalui kegiatan tersebut, katanya, diharapkan akan semakin meningkatkan silaturrahim dan motivasi untuk bisa lebih luas berkiprah di masyarakat internasional.
Pada kesempatan itu, ia memaparkan bahwa teladan yang dicontohkan KH Ahmad Dahlan -- pendiri Persyarikatan Muhammadiyah -- merupakan warisan yang mesti dirawat, sebab tidak ada peradaban di dunia ini yang tidak diawali dan ditopang oleh gerakan literasi.
“Demikian pula dengan Muhammadiyah, tumbuh dan besar karena gerakan literasi,” katanya di hadapan peserta kuliah umum yang berjumlah 30 peserta.
Ia juga mengatakan sebagai gerakan pencerahan yang mengusung moto "ruju’ ila qur’an dan sunnah" (kembali kepada Al Quran dan Sunnah), maka gerakan Muhammadiyah tetap berangkat dari dan kembali kepada Al Quran dan Sunnah.
Baca juga: Muhammadiyah latih para tuna netra keterampilan pijat refleksi
Dalam kesempatan itu, ia juga mengingatkan mahasiswa yang belajar di Arab Saudi harus mampu mengisi ruang-ruang yang dibutuhkan Muhammadiyah dalam bidang agama seperti Ilmu Tafsir, Hadist, dan lain sebagainya.
Untuk itu, ia berharap agar setiap anggota PCIM dapat belajar dengan sungguh-sungguh dalam bidangnya masing-masing.
Sebelumnya, para pengurus PP Muhammadiyah merasa sangat bahagia bisa berjumpa dengan mahasiswa yang sedang belajar di Arab Saudi, karena diharapkan nanti ketika pulang mampu menjadi "Sang Pencerah" untuk memperkuat dakwah Muhammadiyah.
Begitu pula yang dirasakan oleh para anggota PCIM Arab Saudi, silaturrahmi dengan para pejuang dakwah di Muhammadiyah tersebut menambah semangat untuk belajar lebih giat lagi terutama pada semester baru ini karena ladang dakwah telah menanti, demikian Muhammad Qorib.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020