Perusahaan Daerah Air minum (PDAM) Bandarmasih, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mengerahkan kurang lebih seratus karyawannya untuk menguras dua unit penampung air di instalasi pengolahan air II guna menjaga baku mutu air yang didistribusikan kepada masyarakat tetap bersih.

Direktur Utama PDAM Bandarmasih Yudha Ahmadi saat melakukan peninjauan pelaksanaan pengurasan di Banjarmasin, Selasa mengatakan, pengurasan dua penampungan atau reservoir dengan kapasitas 20 ribu meter kubik tersebut memakan waktu hingga 15 jam.

Akibat pengurasan tersebut, tiga kecamatan di Kota Banjarmasin, mengalami gangguan pasokan air bersih, yaitu Kecamatan Banjarmasin Timur, Banjarmasin Selatan dan sebagian Kecamatan Banjarmasin Utara.

"Pengurasan terhadap penampungan air di di instalasi pengolahan air (IPA) II Pramuka ini, sebagai upaya kami untuk menjaga baku mutu air yang didistribusikan kepada seluruh pelanggan tetap baik," katanya.
Pelaksanaan pengurasan penampungan instalasi air PDAM Banjarmasin, Selasa (14/1) 2020. (Antaranews Kalsel/Latif Thohir)

Pengurasan dimulai sekitar pukul 09:00 Wita hingga 15 jam tersebut, membersihkan seluruh endapan lumpur dan pasir yang ada di dalam reservoir.

Pembersihan, tambah dia, dilakukan dengan menggunakan pompa air dan cara manual.

Menurut dia, hampir 10 tahun reservoir di IPA II Banjarmasin tidak dilakukan pembersihan, sehingga endapan lumpur dan pasir menyebabkan air PDAM yang didistribusikan kepada lebih dari 180 ribu pelanggan sering keruh.

Selain di dalam penampungan, endapan juga ada di jaringan pipa, sehingga saat terjadinya hentakan atau tekanan yang lebih tinggi tergonjang, sehingga endapan lumpur ikut terdistribusi ke pelanggan dan menyebabkan kualitas air agak menurun.
Baca juga: PDAM Banjarmasin kuras dua penampungan instalasi pengolahan air
Baca juga: DPRD Banjarmasin setujui pembuatan Raperda PDAM menjadi Perusda
Baca juga: Kadar garam air sungai Martapura di Banjarmasin masih tinggi

Pembersihan di jaringan, tambah dia, sudah dilakukan dan sekarang pengurasan pada penampungan. Diharapkan, masyarakat bisa menyadari hal tersebut.

Sebelumnya, sejak beberapa bulan terakhir, warga Banjarmasin mengeluhkan air PDAM Banjarmasin berubah warna menjadi coklat, sehingga tidak layak konsumsi, maupun mencuci pakaian dan kegiatan lainnya.

Pewarta: Ulul Maskuriah/Latif Thohir

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020