Satgas Pangan Polda Kalimantan Selatan terus melakukan monitoring ke pasar-pasar tradisional dan modern guna mengetahui stok dan stabilitas harga bahan pokok jelang hari besar keagamaan yaitu Natal dan Tahun Baru.

"Hasil pantauan kami bersama dinas terkait semua bahan pokok seperti sembako dan bahan penting lainnya tidak mengalami kenaikan harga dan stoknya juga cukup," terang AKBP H Suyitno Ardhi, Tim Satgas Pangan Polda Kalsel di Banjarmasin, Jumat (13/12).

Dari hasil sidaknya ke dua pasar tradisional di Banjarmasin yaitu Pasar Sentra Antasari dan Pasar Kalindo serta supermarket Lotte Mart, Suyitno tidak melihat adanya gejolak baik itu yang dikeluhkan pedagang ataupun masyarakat sebagai konsumen.

"Sesuai Peraturan Menteri Perdagangan, ada harga acuan dan Harga Eceran Tertinggi (HET), jadi patokan kami dari itu saja. Jika ada yang melebihi, langsung kami telusuri penyebabnya," jelas Suyitno.

Sidak tanpa adanya temuan itupun diakui dia cukup menggembirakan. Itu artinya, peningkatan transaksi di pasar untuk bahan pokok jelang libur akhir tahun ini tidak menimbulkan gejolak harga di tingkat eceran.

Bahkan, rata-rata harga yang dipatok pedagang masih di bawah HET. Seperti untuk beras medium dengan HET Rp9.950 perliter, dijual hanya kisaran Rp7.500 hingga Rp8.000. Kondisi ini tidak terlepas dari stok beras di Bulog yang juga mencukupi hingga beberapa bulan kedepan.

Suyitno menghimbau pedagang agar tetap mematuhi aturan pemerintah soal HET. Jika pun ada kenaikan di tingkat distributor atau pedagang besar, dia meminta pedagang di pasar dapat menginformasikannya ke polisi atau dinas terkait agar segera ditindaklanjuti.

"Kami ingatkan pula, kalau barangnya tersedia jangan dibilang tidak ada dan jangan menaikkan harga melebihi harga acuan dan HET dari pemerintah. Jika melanggar, kami pasti tindak tegas," tandasnya.
Tim Satgas Pangan Polda Kalsel sidak ke pasar-pasar tradisional mengecek stabilitas harga bahan pokok. (antara/foto/firman)


Sementara Kepala Dinas Perdagangan Kalsel Birhasani mengakui, yang perlu diantisipasi menjelang akhir tahun yakni komuditas seperti ayam, cabe, dan gas LPG 3 Kg.

Selain itu, pihaknya juga telah meminta kepada Pertamina agar menjaga stabilitas bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar dan kemudahan mendapatkannya, sehingga membuat lancar angkutan bahan-bahan kebutuhan pokok ke kabupaten di Kalsel.

Di sisi lain, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel drh Suparmi turut menghimbau kepada seluruh pedagang agar menciptakan harga yang wajar dan dapat membuat petani dan peternak untung serta konsumen dapat membeli dengan harga yang terjangkau.

"Kami pastikan di tingkat petani dan peternak tidak ada kenaikan harga, jadi pedagang di pasar juga jangan sampai menaikkan harga sendiri. Kalau ada permainan di level distribusi atau pengepul, Satgas Pangan siap melakukan penegakan hukum di samping sanksi administrasi," jelasnya.  

Pewarta: Firman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019