Anggota DPRD Kalimantan Selatan HM Rusli meminta pemerintah daerah setempat agar mengantisipasi kemungkinan terjadi kemacetan lalulintas pada suasana haul ke 15 Tuan Guru H Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Guru Sakumpul Martapura.

"Pasalnya haul ke 15 Guru Sakumpul Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) tinggal sekitar tiga bulan lagi atau Maret 2020," ujar politikus senior Partai Golkar tersebut di Banjarmasin, Rabu.

Sementara dari pengalaman sebelumnya, kedatangan kaum Muslim ke "kota intan" Martapura (sekitar 40 kilometer utara Banjarmasin) yang mau menghadiri haul ke 15 Guru Sakumpul tahun 2020 semakin bertambah banyak.
Baca juga: Ponpes Ibnu Mas'ud Putra gelar haulan Guru Sekumpul
Baca juga: Bupati Tapin Hadiri Puncak Haul ke 14 Guru Sekumpul

Sebagai contoh pada haul ke 14 Tahu 2019 keadaan lalulintas di Martapura atau yang berjuluk "serambi Mekkah" Kalsel itu nyaris macet total, karena sulit mencari jalan alternatif, tutur wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel II/Kabupaten Banjar tersebut.

"Apalagi pada haul ke 15 Guru Sakumpul dengan perkiraan bertambahnya pengunjung dan bisa membuat padat arus lalulintas, sehingga perlu pengaturan guna mengurangi kemacetan," lanjut mantan Ketua DPRD Kabupaten Banjar itu.

Menurut salah seorang tokoh masyarakat "Bumi Barakat" (penuh berkah) atau "kotan santri" Martapura itu, upaya antisipasi kemacetan arus lalulintas harus bersifat permanen, jangan seketika atau terkesan instan.
Baca juga: Pelayanan SIM 72 jam nonstop di haul Guru Sekumpul catat Rekor MURI
Baca juga: 108 jamaah Haul Guru Sekumpul cek kesehatan di Posko Dokkes Polda Kalsel

"Terlebih kegiatan haul Guru Sakumpul tersebut tampaknya sudah menasional, dimana kaum Muslim yang hadir bukan  cuma penduduk Kalsel, tetapi juga dari provinsi lain di Indonesia, dan bahkan dari dari negeri Jiran, seperti Malaysia dan Brunei Darussalam," demikian M Rusli.

 

Pewarta: Sukarli/Syamsuddin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019