Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur,DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) akan menanyakan kembali rencana operasional Bandara Sjamsudin Noor Banjarmasin pascapengembangannya.

"Kami akan tanyakan kembali kepastian operasional Bandara Sjamsudin Noor yang berkedudukan di wilayah Kota Banjarbaru itu pascapengembangannya, karena tidak sesuai rencana semula," ujar Ketua Komisi yang juga membidangi perhubungan.

Sebelumnya, PT Angkasa Pura (AP) I Banjarmasin menyatakan, "soft opening" Bandara Sjamsudin Noor pada 20 November 2019.

Peresmian operasional Bandara Sjamsudin Noor (sekitar 27 kilometer utara Banjarmasin) yang merupakan kebanggaan masyarakat Kalsek itu sebagai bandara internasional pada pertengahan Desember 2019.

"Namun rencana soft opening Bandara Sjamsudin Noor pada 20 November lalu batal karena alasan teknis," ujar wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel V/Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong itu.

Selain itu, Komisi III DPRD Kalsel akan mempertanyakan pembangunan jalan baru yang mengakses Bandara Sjamsudin Noor tersebut kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) provinsi setempat.

"Kami akan undang Dinas PUPR Kalsel untuk memberikan klarifikasi penyelesaian pembangunan (termasuk pelebaran) jalan baru akses ke Bandara Sjamsudin Noor," lanjut politikus senior Partai Golkar tersebut.

"Kita berharap, kalau semua sudah selesai atau aman untuk pengoperasian, maka peresmian operasional Bandara Internasional Sjamsudin Noor jangan tertunda-tunda lagi," demikian Sahrujani.

Sementara itu, pihak manajemen AP I Cabang Banjarmasin menggelar syukuran bersama sejumlah anak yatim pada 8 Desember 2019 atas selesainya pembangunan terminal penumpang (terminal baru) Bandara Sjamsudin Noor tersebut.
 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019