Oleh Ulul Maskuriah
Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin di Banjarmasin, Rabu mengungkapkan, pihaknya telah minta kepada pemerintah kabupaten dan kota setempat untuk bersiap-siap melakukan upaya pencegahan pembakaran lahan dan hutan.
"Kondisi kabut asap di daerah kita hingga kini belum terlalu mengkhawatirkan, karena titik api juga belum terlalu banyak sebagaimana tahun-tahun sebelumnya," katanya.
Namun demikian, tambah Gubernur, pemerintah kabupaten dan kota melalui Brigade Pengendalian Kebakaran Manggala Agni dan lainnya, diharapkan selalu waspada, mengingat saat ini setiap hari sudah terjadi kebakaran lahan.
Menurut Gubernur, hampir seluruh daerah di Kalsel memiliki petugas yang menjaga dan mengamankan kawasah hutan maupun nonhutan dari kebakaran. Para petugas tersebut harus disiagakan sejak dini.
Selain itu, tambah dia, peran serta masyarakat, juga harus terus ditingkatkan melalui berbagai sosialisasi dan pengertian supaya tidak membakar lahan untuk kebutuhan pertanian dan perkebunan.
Dalam beberapa hari terakhir, suhu di Kalimantan Selatan cukup panas, dan sejumlah daerah mulai diselimuti kabut tipis akibat kebakaran lahan yang terjadi di beberapa titik.
Kepala Brigade Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan, Daerah Operasional (DAOP) II Banjar, Zulkarnaen mengatakan, dalam tiga hari terakhir terpantau 36 titik api di sekitar kawasan Bandara Syamsuddin Noor.
Menurut dia, dalam beberapa hari terakhir kebakaran lahan kembali marak di sekitar areal pertanian dan semak belukar yang lokasinya berdekatan dengan Bandara Syamsuddin Noor.
Berdasarkan hasil pantauan Satelit NOAA sepanjang 2013 di Kalsel ditemukan 161 titik api.
"Cuaca panas yang cukup ekstrem membuat kita harus meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan," katanya.
Berbagai upaya yang telah dilakukan antara lain mengaktifkan posko penanggulangan kebakaran di dua titik yaitu di Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, dan Mekatani, Kota Banjarbaru.
Posko tersebut, tambah dia, berguna mengantisipasi ancaman kabut asap di kawasan bandara yang hampir selalu terjadi setiap tahun.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013
Banjarmasin,(Antaranews Kalsel) - Provinsi Kalimantan Selatan kembali siaga menghadapi serbuan kabut asap karena masyarakat setempat mulai melakukan pembakaran lahan untuk keperluan membuka lahan pertanian dan perkebunan di sebagian kabupaten dan kota di daerah ini.
Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin di Banjarmasin, Rabu mengungkapkan, pihaknya telah minta kepada pemerintah kabupaten dan kota setempat untuk bersiap-siap melakukan upaya pencegahan pembakaran lahan dan hutan.
"Kondisi kabut asap di daerah kita hingga kini belum terlalu mengkhawatirkan, karena titik api juga belum terlalu banyak sebagaimana tahun-tahun sebelumnya," katanya.
Namun demikian, tambah Gubernur, pemerintah kabupaten dan kota melalui Brigade Pengendalian Kebakaran Manggala Agni dan lainnya, diharapkan selalu waspada, mengingat saat ini setiap hari sudah terjadi kebakaran lahan.
Menurut Gubernur, hampir seluruh daerah di Kalsel memiliki petugas yang menjaga dan mengamankan kawasah hutan maupun nonhutan dari kebakaran. Para petugas tersebut harus disiagakan sejak dini.
Selain itu, tambah dia, peran serta masyarakat, juga harus terus ditingkatkan melalui berbagai sosialisasi dan pengertian supaya tidak membakar lahan untuk kebutuhan pertanian dan perkebunan.
Dalam beberapa hari terakhir, suhu di Kalimantan Selatan cukup panas, dan sejumlah daerah mulai diselimuti kabut tipis akibat kebakaran lahan yang terjadi di beberapa titik.
Kepala Brigade Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan, Daerah Operasional (DAOP) II Banjar, Zulkarnaen mengatakan, dalam tiga hari terakhir terpantau 36 titik api di sekitar kawasan Bandara Syamsuddin Noor.
Menurut dia, dalam beberapa hari terakhir kebakaran lahan kembali marak di sekitar areal pertanian dan semak belukar yang lokasinya berdekatan dengan Bandara Syamsuddin Noor.
Berdasarkan hasil pantauan Satelit NOAA sepanjang 2013 di Kalsel ditemukan 161 titik api.
"Cuaca panas yang cukup ekstrem membuat kita harus meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan," katanya.
Berbagai upaya yang telah dilakukan antara lain mengaktifkan posko penanggulangan kebakaran di dua titik yaitu di Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, dan Mekatani, Kota Banjarbaru.
Posko tersebut, tambah dia, berguna mengantisipasi ancaman kabut asap di kawasan bandara yang hampir selalu terjadi setiap tahun.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013