Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) H Sahbirin Noor atau akrab dipanggil Paman Birin menyampaikan apresiasi atau pujian atas keberhasilan kepemimpinan Bupati Hulu Sungai Selatan(HSS) H Achmad Fikry selama ini di Bumi Antaludin.
Ia mengatakan, keberhasilan ini tak lepas dari
karier mulai dari bawah, dari seorang Pegawai Negeri Sipil(PNS), hingga akhirnya menjadi Bupati HSS, Achmad Fikry mengetahui betul apa yang harus dia lakukan, ketika dipercaya memegang tampuk pemerintahan enam tahun lalu.
"Beliau tahu apa yg dibutuhkan warga HSS, apa permasalahannya, dan apa solusinya. Hingga bisa membawa HSS sebagai kabupaten yang nyaman buat hidup semua warganya," katanya, dalam Fanspage media sosialnya, tak lama usai menghadiri Puncak Peringatan Hari Jadi ke-69 Kabupaten HSS kemarin.
Baca juga: Advetorial : Hari jadi HSS "Ulama umara samupakat gawian babarkat gasan akhirat"
Dijelaskan, Kabupaten HSS adalah sebuah "Raw Model" atau model panutan tentang bagaimana mengelola dan memimpin pemerintahan kabupaten, yang bagaimana di dalam sistemnya memadukan antara kepemimpinan birokrasi dan ulama menjadi sebuah sinergi yang luar biasa.
Diketahui HSS adalah tempat lahir, berdiam, dan bersyiar para ulama besar di Tanah Banjar, selain tentu saja Kota Martapura, Kabupaten Banjae. Mulai masa Datu Taniran hingga para keturunannya sampai saat ini.
Di HSS ada yang mulia Tuan Guru Haji Muhammad Riduan Baseri atau biasa dipanggil Guru Kapuh yang majelisnya terkenal hingga ke Tanah Haram, juga ada Guru Syairazi, yang jumlah muridnya bisa mencapai puluhan ribu, selain itu ratusan pondok pesantren dan majelis ilmu bertebaran di kabupaten ini.
"Memang bukan perkara mudah, tapi di tangan duet Pa Bupati H Achmad Fikry dan Wakil Bupati Syamsuri Arsyad, semua berjalan mulus. HSS menuai banyak berkah dari para ulama dan majelis-majelisnya," katanya.
Menurut dia, saat ini Kandangan tidak lagi hanya terkenal berjuluk sebagai Kota Dodol, tapi jadi kota santri, karenanya tidak salah kalau pemkab HSS mengusung tagline hari jadinya ke-69 dengan, "Ulama Umara Samupakat Gawian Babarkat Gasan Akhirat".
Baca juga: Advetorial : Video-Hari Jadi HSS Bupati HSS harapkan jalan tembus Daha Barat-Margasari
Diakui memang ada beberapa permasalahan yang menjadi Pekerjaan Rumah(PR) bagi Pemkab HSS dan bahkan juga Pemprop Kalsel, dalam mendukung upaya pembangunan kabupaten ini ke arah yg lebih baik lagi. Sinergitas inilah yang Paman Birin lihat begitu kentara dalam peringatan Hari jadi HSS kemarin.
Ini bukanlah sekedar peringatan hari jadi seremonial belaka, peringatan ini merupakan arena kontemplasi, evaluasi dan mawas diri, sampai sejauh mana pemerintah sudah berbuat banyak buat warganya.
"Maka melihat HSS sekarang bagai makan Katupat Kandangan di Parincahan, manyuapnya pakai tangan, ditambahi sambal acan. Semua berpadu satu menciptakan harmoni rasa yang aaaah.. tambahee lagee," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Ia mengatakan, keberhasilan ini tak lepas dari
karier mulai dari bawah, dari seorang Pegawai Negeri Sipil(PNS), hingga akhirnya menjadi Bupati HSS, Achmad Fikry mengetahui betul apa yang harus dia lakukan, ketika dipercaya memegang tampuk pemerintahan enam tahun lalu.
"Beliau tahu apa yg dibutuhkan warga HSS, apa permasalahannya, dan apa solusinya. Hingga bisa membawa HSS sebagai kabupaten yang nyaman buat hidup semua warganya," katanya, dalam Fanspage media sosialnya, tak lama usai menghadiri Puncak Peringatan Hari Jadi ke-69 Kabupaten HSS kemarin.
Baca juga: Advetorial : Hari jadi HSS "Ulama umara samupakat gawian babarkat gasan akhirat"
Dijelaskan, Kabupaten HSS adalah sebuah "Raw Model" atau model panutan tentang bagaimana mengelola dan memimpin pemerintahan kabupaten, yang bagaimana di dalam sistemnya memadukan antara kepemimpinan birokrasi dan ulama menjadi sebuah sinergi yang luar biasa.
Diketahui HSS adalah tempat lahir, berdiam, dan bersyiar para ulama besar di Tanah Banjar, selain tentu saja Kota Martapura, Kabupaten Banjae. Mulai masa Datu Taniran hingga para keturunannya sampai saat ini.
Di HSS ada yang mulia Tuan Guru Haji Muhammad Riduan Baseri atau biasa dipanggil Guru Kapuh yang majelisnya terkenal hingga ke Tanah Haram, juga ada Guru Syairazi, yang jumlah muridnya bisa mencapai puluhan ribu, selain itu ratusan pondok pesantren dan majelis ilmu bertebaran di kabupaten ini.
"Memang bukan perkara mudah, tapi di tangan duet Pa Bupati H Achmad Fikry dan Wakil Bupati Syamsuri Arsyad, semua berjalan mulus. HSS menuai banyak berkah dari para ulama dan majelis-majelisnya," katanya.
Menurut dia, saat ini Kandangan tidak lagi hanya terkenal berjuluk sebagai Kota Dodol, tapi jadi kota santri, karenanya tidak salah kalau pemkab HSS mengusung tagline hari jadinya ke-69 dengan, "Ulama Umara Samupakat Gawian Babarkat Gasan Akhirat".
Baca juga: Advetorial : Video-Hari Jadi HSS Bupati HSS harapkan jalan tembus Daha Barat-Margasari
Diakui memang ada beberapa permasalahan yang menjadi Pekerjaan Rumah(PR) bagi Pemkab HSS dan bahkan juga Pemprop Kalsel, dalam mendukung upaya pembangunan kabupaten ini ke arah yg lebih baik lagi. Sinergitas inilah yang Paman Birin lihat begitu kentara dalam peringatan Hari jadi HSS kemarin.
Ini bukanlah sekedar peringatan hari jadi seremonial belaka, peringatan ini merupakan arena kontemplasi, evaluasi dan mawas diri, sampai sejauh mana pemerintah sudah berbuat banyak buat warganya.
"Maka melihat HSS sekarang bagai makan Katupat Kandangan di Parincahan, manyuapnya pakai tangan, ditambahi sambal acan. Semua berpadu satu menciptakan harmoni rasa yang aaaah.. tambahee lagee," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019