Dinas Sosial Kota Banjarmasin mendata ada sebanyak 28 panti asuhan di ibu kota provinsi ini pada program tahun 2020 semuanya akan diberi pelatihan untuk bisa buka usaha produktif agar tidak bergantung pada donatur semata.

Kabid Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Kota Banjarmasin Dr Ibnu Sabil di Banjarmasin, Rabu, mengungkapkan, akan banyak pelatihan yang dibuat pada 2020 untuk program pembinaan dari instansinya untuk panti asuhan.

"Tapi pelatihan yang akan kita buat ke depannya ini yang bersifat produktif, hingga panti asuhan itu nantinya tidak lagi mengulurkan tangan atau mengharapkan pihak ketiga sebagai donatur, tapi bisa mandiri," ujarnya.

Karenanya, ungkap Ibnu Sabil, pihaknya menekankan pelatihan bagaimana bisa membuka usaha produktif, misalnya bisa mengembangkan usaha catering atau usaha makanan.

"Jadi para penghuni panti asuhan itu nantinya kalau sudah ke luar bisa berusaha sendiri, itu jadi bekal hidup mereka ke depannya sebagai wirausaha," ujarnya.
Baca juga: Kapolresta Banjarmasin sambangi panti asuhan
Baca juga: Kapolresta Banjarmasin ajak anak panti asuhan taat beribadah

Ibnu Sabil juga mengungkapkan rencana pihaknya untuk membuat percontohan panti-panti asuhan yang bisa mengembangkan usaha bank sampah.

"Kita cobalah membawa mereka keluar, melihat panti-panti asuhan di daerah lain yang bisa mengembangkan diri berwirausaha hingga menjadi mandiri," paparnya.

Misal salah satunya di daerah Jawa itu, yakni di Pemalang, ada panti asuhan yang bisa mandiri hanya dibiayai pengembangan bank sampah menjadi wirausaha.

"Panti asuhan di Pemalang itu sangat hebat, mereka mengolah hasil sampah itu jadi barang berekonomi tinggi, hingga sangat laku di pasaran," paparnya.

Menurut yang dia saksikan sendiri, para penghuni panti asuhan di Pemalang itu bisa mendaur ulang barang dari sampah plastik jadi pot bunga, atau suvenir untuk pernikahan dan lainnya.
Baca juga: Koramil Banjarmasin Barat datangi Panti Asuhan Sentosa
Baca juga: "Mulawarman Peduli" sambangi Panti Asuhan Sentosa

"Inikan perlu sentuhan kreativitas saja, kita mau buat hal seperti ini bagi panti asuhan di daerah kita, pasti bisa," paparnya.

Dia mengungkapkan, ada sebanyak 28 panti asuhan di daerah ini, di mana penghuninya puluhan orang per pantinya, sejauh ini banyak pembinaan bersifat bantuan untuk kelangsungan hidup, ini menjadi tidak produktif.

"Kalau urusan kebutuhan sandang pangan yang diberikan pemerintah kota itu kan melalui bagian Kesra, kita di Dinsos berupaya memberi pelatihan agar mereka bisa mandiri, " ujar Sabil.

Dia berharap, pihak legislatif memberikan dukungan besar bagi program Dinsos untuk pembinaan panti asuhan ke arah ekonomi kreatif ini, tentunya di pembahasan anggaran.

"Saat inikan sedang pembahasan RAPBD, moga anggaran untuk pembinaan panti asuhan ini dapat perhatian," pungkasnya.


 

Pewarta: Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019