Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menginginkan Belgia mendukung upaya Pemerintah Indonesia membebaskan tarif bea masuk produk komoditas kelautan dan perikanan ke negara-negara di kawasan Uni Eropa.

"Semoga kerja sama antara Belgia dan Indonesia, terutama di bidang kelautan dan perikanan terus meningkat dalam periode pemerintahan ini," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo telah menerima kunjungan Duta Besar Belgia untuk Indonesia Stephane De Locker di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Kamis (14/11).

Baca juga: Edhy Prabowo diharapkan lanjutkan kebijakan Susi Pudjiastuti

Terkait dengan kunjungan tersebut, Sekjen KKP Nilanto Perbowo menyatakan bahwa produk ekspor hasil perikanan Indonesia masih dihadapkan pada kendala tarif bea masuk yang diberlakukan oleh Uni Eropa.

Untuk itu, Nilanto Perbowo meminta dukungan diplomasi Belgia untuk membebaskan tarif bea masuk tersebut.

"Kami telah menegosiasikan hal ini selama tiga tahun belakangan. Pada Desember mendatang, kita akan menandatangani Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Kami berharap, Indonesia bisa mendapatkan pembebasan tarif bea masuk untuk seluruh produk perikanan," ujarnya.

Baca juga: Menteri KKP periode berikutnya dorong kinerja ekspor

Nilanto juga menyebut KKP setiap tahun berpartisipasi dalam Seafood Expo Global, pameran seafood terbesar di dunia.

Dalam pameran tersebut, Indonesia memboyong para eksportir seafood untuk memasarkan berbagai jenis hasil perikanannya di pasar Eropa.

Sejumlah komoditas seperti ikan tuna, ikan cakalang, ikan kerapu, udang, gurita, dan rajungan (blue swimming crab) menjadi beberapa komoditi andalan yang dipasarkan.
 

Pewarta: M Razi Rahman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019