Warga masyarakat Kelampayan Hilir (sekitar 67 kilometer utara Banjarmasin) Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) mengharapkan penerangan jalan.

"Harapan itu mereka sampaikan ketika saya reses," ujar anggota DPRD tingkat provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut, Hj Syarifah Rugayah SE menjawab Antara Kalsel di Banjarmasin, Kamis.

Permintaan penerangan jalan tersebut, menurut wakil rakyat asal daerah pemilihan (dapil) Kalsel II/Kabupaten Banjar itu, sesuatu yang wajar dan masih rasional.

Baca juga: Dewan imbau optimalisasi penerangan untuk raih Adipura

"Apalagi di Kelampayan ada makam ulama besar pada Abad XVIII yaitu Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari yang tidak pernah sepi dari peziarah, yang memerlukan penerangan jalan," ujar "Srikandi" Partai Golkar tersebut.

Selain itu, warga Kelampayan Hilir atau sekitar makam ulama besar pada masa kejayaan Kerajaan Banjar di bawah kepemimpinan Sultan Adam, juga meminta sarana dan prasarana umum.

Baca juga: Pajak penerangan jalan umum Banjarmasin dinaikkan

"Warga Kelampayan Hilir tersebut juga mengharapkan bantuan berupa mobil ambulan, guna mempermudah atau kelancaran membawa pasien ke rumah sakit, memerlukan perawatan/pengobatan, terutama kalau dalam keadaan gawat darurat," demikian Syarifah Rugayah.

Masa reses anggota DPRD Kalsel tersebut sebagaimana terjadwal berdasarkan keputusan Badan Musyawarah (Banmus) lembaga legislatif tingkat provinsi itu, 12 - 16 November 2019 atau lima hari dengan kegiatan pada delapan titik.

Baca juga: Dishub Balikpapan memasang 250 lampu penerangan jalan umum

Pewarta: Sukarli/Syamsuddin Hasan

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019