Dinas Perhubungan (Dishub) Balikpapan tahun ini akan memasang 200 hingga 250 lampu penerangan jalan umum (PJU) dengan prioritas wilayah rawan kecelakaan, kriminalitas, dan pusat keramaian masyarakat.

“Ada 200-250 usulan baru titik PJU yang disampaikan masyarakat. Itu usulan baru masyarakat, di mana saat ini di situ tidak ada tiang, tidak ada jaringan, dan tidak ada lampunya,” kata Kepala Dishub Balikpapan Sudirman Djayaleksana di Balikpapan, Kamis.

Dia menyebutkan kawasan itu, antara lain Jalan Prona di Sepinggan di mana di ujung jalan aspal ada kuburan.

Situasi kawasan tersebut pada saat ini, kata dia, setelah melewati pemukiman yang padat, Jalan Prona masih terus menjulur hingga pekuburan, bahkan hingga Perumahan PT HER di Sepinggan, tak kurang dari dua kilometer ke barat.

Baru hingga kuburan itulah, katanya, jalan beraspal dan gelap bila malam karena tidak ada lampu penerangan jalan, meskipun sudah ada perumahan di sepanjang kawasan itu, meski belum banyak.

Begitu pula kawasan Kariangau ke arah Pelabuhan Ferry Kariangau di ujung jalan tersebut.

Sudirman menjelaskan pemasangan PJU tidak hanya untuk jalan kota namun juga jalan provinsi atau jalan nasional.

“Seperti Soekarno-Hatta itu kan jalan nasional yang ramai. Karena itu di bagian yang belum ada lampunya akan kita pasang juga,” kata dia.

Dishub Balikpapan menargetkan sebelum akhir 2019, pemasangan lampu PJU akan selesai.

Saat ini, kata dia, sedang menunggu material dan setelah Lebaran ini pemasangan segera dilakukan.

Seperti di banyak kota lainnya, kata dia, penerangan jalan di Balikpapan menggunakan lampu merkuri dengan sinar kuning dengan sumber daya listrik dari PLN.

“Kadang-kadang lampu jalanan kalah terang dengan lampu dari baliho iklan,” kata Yudi, petugas keamanan di pertokoan di Km 5 Jalan Soekarno-Hatta Balikpapan.

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019