Sebanyak 320 santri Pondok Pesantren Al Falah Putera Banjarbaru mengikuti "eradikasi scabies" atau penyembuhan penyakit kudis yang digelar Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bid Dokkes) Polda Kalimantan Selatan.
"Target awal kami hanya 200 orang. Namun ternyata jumlah santri yang diperiksa mencapai 320 orang yang terdiri dari kelas Tahjizi, kelas Wustho dan kelas Alya," terang Kabid Dokkes Polda Kalsel Kombes Pol dr Erwinn Zainul Hakim.
Dia mengakui, pondok pesantren jadi salah satu sasaran untuk penyembuhan penyakit kudis. Karena lokasi yang menjadi tempat tinggal bersama atau berkelompok itu rentan terhadap penyebaran penyakit kulit yang cepat menular tersebut.
"Sebelumnya kami juga sudah ke Lapas Banjarmasin dan Pondok Pesantren Darul Ilmi Banjarbaru. Nanti kami agendakan untuk lokasi berikutnya seperti panti jompo atau panti asuhan," tutur Erwinn. Eradikasi scabies merupakan rangkaian dari bakti kesehatan Polri yang dilaksanakan Bid Dokkes Polda Kalsel bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) Kalimantan Selatan.
"Kami berterima kasih kepada Perdoski yang sudah menugaskan para dokter-dokter terbaiknya untuk pengobatan ini," kata Erwinn.
Polda yang mengerahkan tim medis Rumah Sakit Bhayangkara Hoegeng Imam Santoso Banjarmasin juga dibantu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin.
Turut hadir menyaksikan kegiatan itu Direktur Binmas Polda Kalsel Kombes Pol Tata S yang membantu mengerahkan Bhabinkamtibmas untuk mencari informasi jika ada warga yang membutuhkan pertolongan pengobatan dalam bakti kesehatan Polri.
Sementara Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Putera KH Samsuni menyampaikan terima kasih atas kepedulian Polda Kalsel menyambangi mereka dengan gelaran bakti kesehatan gratis.
"Alhamdulilah kami sangat bersyukur dan pastinya sangat terbantu atas pengobatan ini. Kedepan diharapkan para santri bisa hidup lebih sehat dan terbebas dari bermacam penyakit menular seperti kudis ini," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Target awal kami hanya 200 orang. Namun ternyata jumlah santri yang diperiksa mencapai 320 orang yang terdiri dari kelas Tahjizi, kelas Wustho dan kelas Alya," terang Kabid Dokkes Polda Kalsel Kombes Pol dr Erwinn Zainul Hakim.
Dia mengakui, pondok pesantren jadi salah satu sasaran untuk penyembuhan penyakit kudis. Karena lokasi yang menjadi tempat tinggal bersama atau berkelompok itu rentan terhadap penyebaran penyakit kulit yang cepat menular tersebut.
"Sebelumnya kami juga sudah ke Lapas Banjarmasin dan Pondok Pesantren Darul Ilmi Banjarbaru. Nanti kami agendakan untuk lokasi berikutnya seperti panti jompo atau panti asuhan," tutur Erwinn. Eradikasi scabies merupakan rangkaian dari bakti kesehatan Polri yang dilaksanakan Bid Dokkes Polda Kalsel bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) Kalimantan Selatan.
"Kami berterima kasih kepada Perdoski yang sudah menugaskan para dokter-dokter terbaiknya untuk pengobatan ini," kata Erwinn.
Polda yang mengerahkan tim medis Rumah Sakit Bhayangkara Hoegeng Imam Santoso Banjarmasin juga dibantu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin.
Turut hadir menyaksikan kegiatan itu Direktur Binmas Polda Kalsel Kombes Pol Tata S yang membantu mengerahkan Bhabinkamtibmas untuk mencari informasi jika ada warga yang membutuhkan pertolongan pengobatan dalam bakti kesehatan Polri.
Sementara Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Putera KH Samsuni menyampaikan terima kasih atas kepedulian Polda Kalsel menyambangi mereka dengan gelaran bakti kesehatan gratis.
"Alhamdulilah kami sangat bersyukur dan pastinya sangat terbantu atas pengobatan ini. Kedepan diharapkan para santri bisa hidup lebih sehat dan terbebas dari bermacam penyakit menular seperti kudis ini," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019