Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Selatan membangun infrastruktur tata kelola air pertanian di sembilan kabupaten dan kota untuk mengantisipasi banjir yang mungkin terjadi di lahan pertanian masyarakat.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan Syamsir Rahman di Banjarbaru Rabu mengatakan, infrastruktur tata kelola air tersebut di antaranya saluran tersier, konektivitas, kwarter, sekunder, tanggul, perapihan tanggul dan saluran pembuang.

Pembangunan infrastruktur tata kelola saluran air tersebut, juga sebagai upaya berbagai proteksi atau perlindungan terhadap lahan pertanian dari ancaman banjir.

"Sesuai arahan Bapak Gubernur Kalimantan Selatan, setelah bencana kebakaran hutan dan lahan kita bersiap dengan berbagai kemungkinan bencana yang akan datang," katanya.


Baca juga: Paman Birin bantu penderita kanker otak

Salah satunya adalah banjir, kita telah melakukan upaya untuk mencegah banjir di lahan pertanian yang bisa berdampak negatif pada produksi padi kita,"ucapnya.

Menurut dia, upaya yang dilakukan adalah dengan mensinergikan program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (SERASI) dengan .

Syamsir mencontohkan, Kabupaten Tanah Laut memiliki lahan pertanian SERASI seluas 17 ribu hektare. Berdasarkan luasan lahan tersebut, pemerintah mendukung pembangunan saluran irigasi yang ditargetkan sepanjang 243 ribu meter.

Selain di Tala, pembangunan infrastruktur di lahan SERASI tersebut, ditargetkan sepanjang 1,757,733 meter.

"Saat ini progres pembangunan per 30 September 2019, sudah mencapai 80 persen," katanya.

Selain membangun infrastruktur, untuk mencegah banjir pihaknya juga membersihkan saluran tersier yang sebagian tertutup tanah dengan menggunakan eksavator di sembilan kabupaten.

Baca juga: Wahid pastikan hanya daftar Cawagub di Golkar

Dikatanya, untuk mencegah banjir stake holders terkait harus bersinergi dengan baik. Saat ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah membentuk satgas banjir.

Menurut Syamsir, ada beberapa kawasan yang rawan banjir, daerah tersebut diantaranya Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Hulu Sungai Utara, Balangan, Tanah Bumbu dan Tabalong.

Syamsir menambahkan, produksi padi Kalimantan Selatan mencapai 2 juta ton. Sedangkan untuk kebutuhan hanya 700 ribu ton. Artinya masih asa surplus sekitar 1,3 juta ton.

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor dalam setiap kesempatan mewanti- wanti dinas terkait terutama pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan langkah langkah nyata terkait pencegahan banjir.

Ditekankan gubernur, pencegahan terhadap bencana banjir harus dilakukan sejak dini yakni di musim kemarau.

"Segera petakan kawasan lahan banjir di daerah. Lakukan langkah nyata melalui pembangunan infrastruktur atau pembersihan sampah di saluran drainase, terutama di fasilitas publik dan lahan lahan pertanian," kata Gubernur.

Baca juga: Denny Indrayana maju calon gubernur Kalsel
Baca juga: Bupati Tanah Laut terima penghargaan plakat WTP dari Gubernur Kalsel

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019