Sejak tahun 2017 hingga tahun 2019, wilayah barat Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, mengalami gejala amblasan tanah disekitar sisian sungai batang balangan, yakni mulai Kecamatan Paringin, ibukota kabupaten berjuluk bumi sanggam, menuju Kabupaten Hulu Sungai Utara, yang beribukota di Amuntai.

Disampaikan Kepala BPBD Balangan, Alive Yoesfah Love, dampak terbaru amblasan tanah di tahun 2019, dari data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten setempat, salah satu rumah warga bernama Siti Sanah (45) di Desa Lok Panginangan RT 03 Kecamatan Lampihong, Kabupaten Balangan, sekitar 15 Januari 2019 lalu.

Kemudian pada 5 Oktober 2019, dilaporkan oleh warga adanya amblasan tanah yang berdampak pada jalan di Desa Matang Lurus, Kecamatan Lampihong, sepanjang kurang lebih 30 meter, dan memakan separo lebih badan jalan beraspal.

"Sabtu (5/10) kemarin, jalan beraspal di desa tersebut mengalami amblas, sehingga mobil pun harus berhati-hati saat melintas. BPBD Balangan telah melakukan peninjauan ke lokasi, disusul tim dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR), beserta Komisi III DPRD Kabupaten Balangan dan Polsek Lampihong, Senin (7/10)," pungkasnya.

Untuk diketahui, dari data yang pernah dihimpun ANTARA sejak tahun 2017, terkait gejala amblasan tanah yang berdampak pada pemukiman serta aset daerah berupa jalan umum yang terjadi di Kabupaten Balangan.

Berikut beberapa kejadian dan dampak yang ditimbulkan oleh amblasan tanah selama tahun 2017 - Oktober 2019, di sepanjang wilayah bantaran sungai balangan, mulai dari Kecamatan Paringin hingga ke Kecamatan Lampihong.

Di Desa Kusambi Hulu, Kecamatan Lampihong, sisi kanan sungai balangan, berdampak pada sisian jalan milik Provinsi Kalsel, yang amblas sejak tahun 2017 dan dilakukan perbaikan oleh Dinas PUPR Provinsi Kalsel dengan nilai pengerjaan Rp4.639.595.545 dengan tanggal pengerjaan 3 Mei 2018, jangka waktu 210 hari kalender.

Di Desa Kusambi Hilir, Kecamatan Lampihong, sisi kiri sungai balangan, berjarak satu kilometer dari amblasan jalan di Desa Kusambi Hulu, diketahui sekitar 3 Juli 2018.

Berdampak pada satu buah rumah warga yang hancur, tiang jembatan gantung mulai kehilangan tanah pondasi, sisian bantaran sungai dan pemukiman warga mulai terlihat amblasan-amblasan tanah.

Di Desa Tarangan, Kecamatan Paringin selatan, sisi kiri dari sungai Balangan, berjarak sekitar satu kilometer dari Paringin, pusat ibukota Kabupaten Balangan.

Mengakibatkan ruas jalan milik Kabupaten Balangan yang belum setahun mendapatkan peningkatan jalan dengan dasar cor beton serta aspal, mengalami kerusakan sekitar 50 meter lebih, dan mengakibatkan kerusakan dua buah rumah warga sejak Minggu 15 Juli 2018. 

Rumah warga bernama Siti Sanah (45) di Desa Lok Panginangan RT 03 Kecamatan Lampihong, Kabupaten Balangan, sekitar 15 Januari 2019 lalu. 

Amblasnya jalan yang terjadi di Desa Tanah Habang Kiri Kecamatan Lampihong. Bahkan satu buah rumah sudah menjadi korban terbawa longsor, berdasarkan kesaksian Fakhruddin, Selasa, 22 Januari 2019, merupakan salah seorang warga sekitar. Dimana menurutnya, sebelumnya jalan hanya retak-retak. Namun saat memasuki musim hujan ini kondisinya semakin parah hingga amblas.

Kemudian pada 5 Oktober 2019, dilaporkan oleh warga adanya amblasan tanah yang berdampak pada jalan di Desa Matang Lurus, Kecamatan Lampihong, sepanjang kurang lebih 30 meter, dan memakan separo lebih badan jalan beraspal, dengan ketinggian amblasan rata-rata lebih dari satu meter.

Hingga kini belum ada pernyataan resmi atas riset maupun penelitian penyebab gejala amblasan tanah yang terus-menerus terjadi di tiga tahun terakhir di Kabupaten Balangan, oleh instansi-instansi terkait.

Pewarta: Roly Supriadi

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019