Ketua Tim Penggerak PKK Kota Banjarmasin, Hj Siti Wasilah menyatakan, pihaknya mendorong kotanya memiliki kampung dongeng.
"Jadi gerakan mendongeng untuk pendidikan keluarga yang sudah kita gaungkan ini harus dibuat bentuk nyatanya, dengan adanya kampung dongeng," ujarnya di Banjarmasin, Minggu.
Sebab, sebagai ibukota yang sudah berusia sangat tua, yakni, 493 tahun tepatnya sekarang ini, harus menjadi contoh daerah lain akan kelestarian budaya mendongeng pada masa lalu tersebut.Baca juga: Wisata baru Kampung Sungai Biuku dihijaukan
"Ibaratnya meski daerah kita ini sudah mengalami kemaju dan moderen, tapi mendongeng jangan sampai dilupakan bagi anak-anak kita," ujarnya.
Dia menyatakan, Banjarmasin merupakan kota yang bersejarah, banyak cerita-cerita yang menarik dan mendidik perlu diketahui generasi masa kini, sehingga terus abadi dari masa ke masa.
"Termasuk juga cerita-cerita sejarah kerajaan nusantara, maupun cerita lainnya yang mengandung pendidikan harus didongengkan orangtua ke anak-anaknya," ambah Siti Wasilah.
Secara pribadi, istri Wali Kota Banjarmasin, H Ibnu Sina ini menyatakan sangat konsen untuk mewujudkan mendongeng makin memasyarakatkan di daerah ini, termasuk mewujudkan kampung dongeng tersebut.
Sebagaimana yang sudah dilakukan pihaknya melestarikan kuliner daerah, yakni, nasi astakona pada tahun lalu, dimana resepnya dan sejarahnya juga sudah dibukukan.
Baca juga: Berhasil membina Kampung Iklim Bupati HSS raih penghargaan Kementerian LHK
Bahkan kuliner dari kerajaan Banjar ini juga sudah dikuatkan dengan SK wali kota sebagai sajian kuliner utama dipercayakan besar daerah.
"Termasuk kita gagas juga kuliner khas Banjar yang harus selalu ada pada perayaan itu, kue kararaban, ipau dan katal," ungkapnya.
Adapula kuliner yang selalu dilestarikan pihaknya itu untuk ditampilkan, yakni, kue 41 macam khas Banjar.
"Salah satu program prioritas kita di PKK, adalah mengangkat kembali kebudayaan daerah agar terus lestari," sebutnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Jadi gerakan mendongeng untuk pendidikan keluarga yang sudah kita gaungkan ini harus dibuat bentuk nyatanya, dengan adanya kampung dongeng," ujarnya di Banjarmasin, Minggu.
Sebab, sebagai ibukota yang sudah berusia sangat tua, yakni, 493 tahun tepatnya sekarang ini, harus menjadi contoh daerah lain akan kelestarian budaya mendongeng pada masa lalu tersebut.Baca juga: Wisata baru Kampung Sungai Biuku dihijaukan
"Ibaratnya meski daerah kita ini sudah mengalami kemaju dan moderen, tapi mendongeng jangan sampai dilupakan bagi anak-anak kita," ujarnya.
Dia menyatakan, Banjarmasin merupakan kota yang bersejarah, banyak cerita-cerita yang menarik dan mendidik perlu diketahui generasi masa kini, sehingga terus abadi dari masa ke masa.
"Termasuk juga cerita-cerita sejarah kerajaan nusantara, maupun cerita lainnya yang mengandung pendidikan harus didongengkan orangtua ke anak-anaknya," ambah Siti Wasilah.
Secara pribadi, istri Wali Kota Banjarmasin, H Ibnu Sina ini menyatakan sangat konsen untuk mewujudkan mendongeng makin memasyarakatkan di daerah ini, termasuk mewujudkan kampung dongeng tersebut.
Sebagaimana yang sudah dilakukan pihaknya melestarikan kuliner daerah, yakni, nasi astakona pada tahun lalu, dimana resepnya dan sejarahnya juga sudah dibukukan.
Baca juga: Berhasil membina Kampung Iklim Bupati HSS raih penghargaan Kementerian LHK
Bahkan kuliner dari kerajaan Banjar ini juga sudah dikuatkan dengan SK wali kota sebagai sajian kuliner utama dipercayakan besar daerah.
"Termasuk kita gagas juga kuliner khas Banjar yang harus selalu ada pada perayaan itu, kue kararaban, ipau dan katal," ungkapnya.
Adapula kuliner yang selalu dilestarikan pihaknya itu untuk ditampilkan, yakni, kue 41 macam khas Banjar.
"Salah satu program prioritas kita di PKK, adalah mengangkat kembali kebudayaan daerah agar terus lestari," sebutnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019