Oleh Ulul Maskuriah

Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Selatan Abdul Halim Ahmad mengimbau agar perbedaan awal Ramadhan tidak perlu dipermasalahkan tetapi harus menjadi ajang pembelajaran bagi umat Islam untuk saling menghormati.

Menurut Halim, usai memantau hilal di atas gedung Bank Kalimantan Selatan, Senin, soal perbedaan penetapan awal Ramadhan diharapkan tidak menjadi masalah, karena masing-masing pihak mempunyai alasan sendiri.

"Terpenting masyarakat menjaga ketenangan dan kebersamaan dalam menjalani ibadah di bulan suci Ramadhan 1434 Hijriah ini," katanya.

Terkait hasil rukyatulhilal yang digelar Kanwil Kementerian Agama Kalimantan Selatan bersama tim rukyah dari jajaran terkait yang diselenggarakan diatas gedung Bank Kalimantan Selatan, Senin sore tidak melihat adanya hilal.

Menurut Halim, Posisi hilal (bulan) saat matahari terbenam untuk kota Banjarmasin, pada 29 syaban 1434 hijriyah pukul 18.26 WITA, sesuai teori perhitungan (hisab), ketinggian +0 derajat 13� di atas ufuk.

Sedangkan posisi sudut elongasi ada di 04 derajat 35� di sebelah Selatan matahari.

"Pada kondisi hilal seperti ini belum memenuhi Kriteria imkanurrukyat dan tidak memungkinkan untuk berhasil dirukyat, jadi menurut imkanurukyat satu Ramadhan bertapatan Rabu 10 Juli 2013 masehi," kata Ketua Tim Rukyatul Hilal, Penetapan Awal Ramadhan 1434 hijriyah, H Muhammad Ilyas.

Tim rukyatulhilal Kalsel terdiri dari Kemenag Kalsel, Majelis Ulama Indonesia, Pengadilan Agama, Instansi terkait dan ormas Islam, di atas gedung Bank Kalsel.

"Hasil pengukuran ini akan langsung kami laporkan ke Kementrian Agama RI untuk menjadi bahan sidang isbat," kata Halim Ahmad.

Menurut Halim, cuaca mendung, sesaat sebelum dilakukan pemantauan oleh tim Rukyatulhilal Kalsel dengan menggunakan alat theodolit digital, tidak berpengaruh terhadap hasil pemantauan.

"Hujan yang terjadi sebelum pemantauan tidak mempengaruhi hasil rukyah, dan tim sepakat tidak menyaksikan hilal," katanya.

Terkait lokasi pemantauan hilal, menurut Ilyas, pihaknya berencana mencari tempat alternatif yang lebih baik atau lebih tinggi, sehingga lebih memudahkan mengetahui data hilal menjelang awal Ramadhan.

Menurut dia, beberapa tahun terakhir, pemantauan hilal di puncak gedung Bank Kalsel untuk awal Ramadhan ini, tidak pernah terlihat di Banjarmasin. "Hal ini terjadi karena kondisi cuaca yang berawan," katanya.

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013