Anggota DPRD Kalimantan Selatan, HM Lutfi Saifuddin berpendapat, melalui pendidikan karakter kemungkinan bisa membentuk sikap dan pribadi anak didik yang lebih positif.

Oleh sebab itu, pendidikan karakter merupakan keniscayaan dan harus segera penerapannya pada sekolah-sekolah, agar anak didik lebih berkarakter, tegasnya di Banjarmasin, Jumat.

Mantan Sekretaris Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalsel yang juga membidangi pendidikan itu mengemukakan pendapatnya sehubungan kasus seorang siswa SMAN 4 Banjarmasin membogem gurunya, Kamis (19/9).

Kasus SMAN 4 itu yang semestinya tidak perlu terjadi, menurut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel I/Kota Banjarmasin tersebut, salah satu indikator masih lemah atau kurangnya pendidikan karakter.

Sembari menyatakan turut prihatin atas peristiwa di SMAN 4 Banjarmasin itu, politikus Partai Gerindra tersebut mewanti-wanti agar kejadian serupa jangan terulang, baik pada sekolah lain maupun SMA itu sendiri.

Ia mengaku tidak bisa berbuat banyak terhadap kasus SMAN 4 Banjarmasin, karena alat kelengkapan dewan (AKD) DPRD Kalsel belum terbentuk pascapengucapan sumpah/janji 9 September lalu.

"Namun kita berharap agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel yang berwenang mengurusi SMA dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) segera turun tangan menangani kasus SMAN 4 Banjarmasin tersebut," pintanya.

"Dalam penanganan permasalahan anak didik agar terlebih dahulu mendahulukan pendekatan secara edukatif sehingga kemudian hari tidak ada lagi persoalan yang dapat merusak citra dunia pendidikan kita," demikian Lutfi.

Sebelumnya, Kamis, seorang siswa SMAN 4 yang beralamat di Teluk Tiram Banjarmasin, dengan inisial MR membogem gurunya karena tersinggung mendapat teguran.

Mulanya, Aliansyah yang tak lain adalah guru Kimia dan juga Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 4 Banjarmasin, menegur MR yang berpakaian tidak rapi.

Namun karena saat ditegur MR malah bersikap tak sopan, Aliansyah membawanya ke ruang guru Bimbingan dan Penyuluhan (BP) untuk menasehati siswa tersebut.

Namun entah apa yang dipikirkan MR, dia justru mendaratkan pukulan ke wajah Aliansyah tepat di bagian pipi. Pukulan itu membuat pipi sang guru bengkak.

Baca juga: Bunda PAUD buka sosialisasi pendidikan usia dini 2019
Baca juga: TK Al - Jannah berikan pendidikan karakter bagi siswanya
Baca juga: Legislator: pelecehan seksual oknum dosen UPR coreng pendidikan Kalteng
Baca juga: Izzudin Syarif, Guru Vokasi yang inovatif bagi pendidikan karakter

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019