Masih banyaknya siswa kurang mampu yang belum tertangani memotivasi Izzudin Syarif (40) melaksanakan program Bersahaja di SMK Negeri 1 Paringin, Kabupaten Balangan.
Bentuk pembiasaan siswa bersedekah dan beramal sekaligus menabung ini pun baru berjalan tiga tahun.
Sebagai Ketua Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik pria berkacamata ini punya harapan besar siswanya bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Saat ditemui di ruang jurusan TITL alumni Universitas Negeri Yogyakarta ini menuturkan awal berjalan program Bersahaja bisa membantu siswa kurang mampu Rp500 ribu per orang dalam satu tahun.
"Dari sedekah para siswa sekarang terkumpul dana hingga Rp20 juta," ungkap Izzudin.
Sebagai guru vokasi Izzudin tak ingin sekadar memberikan ilmu praktis kepada siswanya agar siap bekerja setelah lulus nanti.
Namun pendidikan karakter berupa pembiasaan dan pembudayaan baginya sangatlah penting.
Tak heran jika guru berprestasi SMK tingkat Kabupaten Balangan ini pun eksis mengikuti berbagai lomba inovasi pendidikan karakter hingga ke tingkat nasional.
Pria kelahiran Kota Banjarmasin ini juga menorehkan prestasi nasional pada lomba keterampilan guru kompetensi keahlian teknologi instalasi tenaga listrik.
"Alhamdulillah 2016 juara 1 tingkat nasional lomba keterampilan kompetensi guru," ungkap Izzudin yang dikenal suka tantangan ini.
Pengalaman Izzudin magang di PT Bukaka Teknik Utama Bogor saat kuliah S1 di Universitas Negeri Yogya jadi modalnya mengasah kemampuan di bidang teknik elektro.
Lulus sebagai mahasiswa Cumlaude Izzudin memilih kembali ke kota kelahirannya dan mengabdi sebagai guru honor di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi Banjarmasin.
Sempat bekerja di pusat perbelanjaan Ramayana Izzudin mencoba keberuntungan mengikuti seleksi CPNS dan lulus untuk formasi guru teknik elektro pada 2015.
Sejak April 2006 hingga sekarang Izzudin mengajar di SMK Negeri 1 Paringin dan sukses membawa siswa TITL menghasilkan segudang prestasi.
Di tingkat nasional karya ilmiah siswa binaanya berupa Pengaman Drop Tegangan Tinggi raih predikat terbaik pada 2019 di Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin dan juara pada
Lomba karya tulis ilmiah Nasional di Unversitas PGRI Madiun.
Pada ajang Adaro Community Based Education (ACBE) se - Kabupaten Balangan dan Tabalong siswa binaan Izzudin juga meraih juara pertama dengan judul Projec “Jemuran Otomatis“ 2017.
Tahun sebelumnya SMK Negeri 1 juga mengikuti Adaro Community Based Education (ACBE) se - Kabupaten Balangan dan Tabalong dengan karya
“Trainer Uji Kendali Motor Listrik” .
Dari ajang lomba itulah akhirnya Izzudin berinisiatif mengajukan proposal terkait teaching factory ke PT Adaro Indonesia melalui Yayasan Adaro Bangun Negeri sejak 2018.
Implementasi vokasi sejak 2019 dengan Rencana Pelaksanaan Pem belajaran berbasis teaching factory mulai Izzudin terapkan di sekolah ini.
Teaching factory sendiri menjadi konsep pembelajaran dalam keadaan yang sesungguhnya untuk menjembatani kesenjangan kompetensi antara pengetahuan yang diberikan sekolah dan kebutuhan industri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Bentuk pembiasaan siswa bersedekah dan beramal sekaligus menabung ini pun baru berjalan tiga tahun.
Sebagai Ketua Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik pria berkacamata ini punya harapan besar siswanya bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Saat ditemui di ruang jurusan TITL alumni Universitas Negeri Yogyakarta ini menuturkan awal berjalan program Bersahaja bisa membantu siswa kurang mampu Rp500 ribu per orang dalam satu tahun.
"Dari sedekah para siswa sekarang terkumpul dana hingga Rp20 juta," ungkap Izzudin.
Sebagai guru vokasi Izzudin tak ingin sekadar memberikan ilmu praktis kepada siswanya agar siap bekerja setelah lulus nanti.
Namun pendidikan karakter berupa pembiasaan dan pembudayaan baginya sangatlah penting.
Tak heran jika guru berprestasi SMK tingkat Kabupaten Balangan ini pun eksis mengikuti berbagai lomba inovasi pendidikan karakter hingga ke tingkat nasional.
Pria kelahiran Kota Banjarmasin ini juga menorehkan prestasi nasional pada lomba keterampilan guru kompetensi keahlian teknologi instalasi tenaga listrik.
"Alhamdulillah 2016 juara 1 tingkat nasional lomba keterampilan kompetensi guru," ungkap Izzudin yang dikenal suka tantangan ini.
Pengalaman Izzudin magang di PT Bukaka Teknik Utama Bogor saat kuliah S1 di Universitas Negeri Yogya jadi modalnya mengasah kemampuan di bidang teknik elektro.
Lulus sebagai mahasiswa Cumlaude Izzudin memilih kembali ke kota kelahirannya dan mengabdi sebagai guru honor di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi Banjarmasin.
Sempat bekerja di pusat perbelanjaan Ramayana Izzudin mencoba keberuntungan mengikuti seleksi CPNS dan lulus untuk formasi guru teknik elektro pada 2015.
Sejak April 2006 hingga sekarang Izzudin mengajar di SMK Negeri 1 Paringin dan sukses membawa siswa TITL menghasilkan segudang prestasi.
Di tingkat nasional karya ilmiah siswa binaanya berupa Pengaman Drop Tegangan Tinggi raih predikat terbaik pada 2019 di Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin dan juara pada
Lomba karya tulis ilmiah Nasional di Unversitas PGRI Madiun.
Pada ajang Adaro Community Based Education (ACBE) se - Kabupaten Balangan dan Tabalong siswa binaan Izzudin juga meraih juara pertama dengan judul Projec “Jemuran Otomatis“ 2017.
Tahun sebelumnya SMK Negeri 1 juga mengikuti Adaro Community Based Education (ACBE) se - Kabupaten Balangan dan Tabalong dengan karya
“Trainer Uji Kendali Motor Listrik” .
Dari ajang lomba itulah akhirnya Izzudin berinisiatif mengajukan proposal terkait teaching factory ke PT Adaro Indonesia melalui Yayasan Adaro Bangun Negeri sejak 2018.
Implementasi vokasi sejak 2019 dengan Rencana Pelaksanaan Pem belajaran berbasis teaching factory mulai Izzudin terapkan di sekolah ini.
Teaching factory sendiri menjadi konsep pembelajaran dalam keadaan yang sesungguhnya untuk menjembatani kesenjangan kompetensi antara pengetahuan yang diberikan sekolah dan kebutuhan industri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019