Oleh : Ulul Maskuriah

Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla mengatakan bahwa masjid bukan hanya monopoli ulama tetapi juga umara untuk memperbincangkan berbagai hal.

Menurut Jusuf Kalla pada peresmian Masjid Hasanuddin Madjedi di Banjarmasin, Jumat, masjid harus memiliki fungsi ganda, bukan hanya untuk ibadah tetapi juga untuk menjalankan fungsi lain.

"Di masjid boleh untuk apa saja, untuk bicara dagang, untuk kesehatan, untuk bermain anak-anak, sehingga mereka mengenal masjid sejak kecil," katanya.

Dengan demikian, masjid pada akhirnya tidak hanya menjadi monopoli ulama, tetapi umara juga bisa menyampaikan berbagai program pemerintah dan kegiatan lainnya.

Jusuf Kalla berharap, umat muslim bisa memakmurkan masjid dan mencari kemakmuran di masjid, bila seluruh masyarakat sadar, masjid bisa digunakan untuk kegiatan berbagai hal kemanusiaan.

Memakmurkan masjid, kata dia, bisa berarti melakukan kegiatan di masjid, mulai dari ibadah, pendidikan, pengobatan atau kesehatan, dan lainnya.

Sedangkan mencari kemakmuran di masjid, masyarakat kaya bisa menyalurkan zakatnya lewat masjid untuk membantu masyarakat yang kurang mampu, selain itu dari masjid juga bisa terbangun silaturahmi yang pada akhirnya menjadi cara untuk bisa membantu menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi.

"Masjid sebagai fungsi ibadah sudah pasti dan itu sudah terlaksana dengan baik, yang masih belum maksimal adalah sebagai pengumpulan zakat bagi muzakie," katanya.

Menurut Kalla, banyak muzakie yang belum mengeluarkan zakat sebagaimana aturan yang ditetapkan, sehingga masih banyak warga muslim yang kini berada dalam garis kemiskinan.

Pada peresmian tersebut, juga disampaikan tentang pelaksanaan donor darah yang kini juga mulai dilakukan di masjid-masjid.

Ketua PMI Kalimantan Selatan, Gusti Iskandar Sukma Alamsyah mengungkapkan, selama menjelang puasa, pihaknya "ngebut" untuk menggandakan penggalangan darah melalui donor darah.

"Pada saat puasa, biasanya stok darah menipis, karena sebagian besar masyarakat enggan melakukan donor karena puasa, sehingga saat ini kita harus ngebut," katanya.

Menurut dia, pihaknya terus gencar melakukan sosialisasi dan aktif mendatangi tempat keramaian agar masyarakat lebih sadar dan lebih mudah untuk melakukan donor darah, termasuk di masjid.

"Saya bersyukur, sejak kita aktif mendatangi lokasi keramaian, termasuk masjid, kekurangan kebutuhan darah kita semakin bisa teratasi," katanya.

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013