Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla mengecam keras dugaan aksi teror yang menyebabkan empat orang dalam satu keluarga meninggal dunia di Desa Lembantongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
“Saya mengecam keras aksi terorisme yang melampaui batas-batas kemanusiaan yang terjadi di Poso tersebut,” kata JK dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu malam
JK berharap pemerintah mengerahkan berbagai upaya dalam memerangi aksi terorisme di seluruh wilayah Indonesia. Wapres RI ke-10 dan ke-12 itu juga mendukung upaya Kepolisian RI (Polri) dalam menumpas jaringan kegiatan radikal dan teror di Poso.
“Saya berharap aparat mengerahkan segala upaya dalam menumpas gerakan teror sampai ke akar-akarnya, agar mereka tidak berkeliaran lagi di Poso. Demikian pula akar teror di wilayah lainnya di Indonesia ini,” tegas JK.
Dengan upaya keras dari aparat kepolisian dan keamanan, maka akan menimbulkan rasa aman pada masyarakat, tambahnya.
Dalam keterangan tersebut, JK menyampaikan ucapan bela sungkawa kepada keluarga korban dan masyarakat setempat atas tragedi yang diduga dilakukan oleh kelompok radikal Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dengan pimpinan Ali Kalora.
“Atas peristiwa yang menimpa satu keluarga yang menjadi korban aksi teroris di Sigi, Poso, saya menyampaikan bela sungkawa yang mendalam, semoga para korban mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan; dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
JK mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia untuk melawan aksi teror tanpa rasa rakut, karena terorisme merupakan musuh bersama.
Sementara itu, Satuan Tugas (Satgas) gabungan TNI-Polri Operasi Tinombala memburu kelompok sipil bersenjata MIT yang diduga melakukan teror pembunuhan kepada masyarakat di Desa Lembantongoa tersebut.
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD mengatakan Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan untuk menindak tegas terhadap pelaku teror itu.
“Pemerintah akan melakukan tindakan tegas dan memburu pelaku melalui Satgas Operasi Tinombala Tentu Pemerintah mengutuk keras kepada pelakunya dan menyatakan duka mendalam kepada korban dan keluarganya,” ujar Mahfud.