Pemerintah Daerah Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan, terus berupaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bersumber dari retribusi, pajak dan lain lain.

Kepala Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Tanah Bumbu Adrianto Wicaksono melalui Kepala Bidang Penetapan dan Penagihan M. Zaenuri di Batulicin, Kamis mengatakan, PAD 2019 ditargtkan mencapaRp147,6 milyar lebih.

"Namun baru terealisasi Rp73,166 miliar yang terhitung sejak Januari-Mei 2019. Sedangkan periode Juni-Agustus masih dalam proses input data," ujarnya.

Dia mengatakan, penyumbang PAD pada periode 2019 paling banyak dihasilkan dari transaksi jual beli tanah, pajak penerangan jalan dan pajak restoran.

Sedangkan PAD yang bersumber dari pajak terdiri dari Lestoran, Hotel, tempat hiburan, air tanah, mineral bukan logam, reklame, Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (PHTB), PBB, retribusi.

Selain itu PAD terbesar di Tanah Bumbu juga dihasilkan dari lain lain yang sah seperti deviden, Bank Kalsel, gantirugi hasil penjualan lelang aset, pendapatan blud dan penerimaan jasa giro, dana kapitasi jaminan kesehatan nasional.

Pihaknya menilai, PAD tahun ini mengalami penurunan dibandingkan pada periode 2018 yang sudah terealisisai Rp187, 7 milyar lebih.

"Hal tersebut disebabkan karena dari pendapatan pengembalian hasil lelang periode 2019 tidak ada lagi," pungkasnya.
Baca juga: DLU Batulicin belum layani pelayaran rute Surabaya
Baca juga: ASDP Batulicin desak Pemda terkait pengoprasian Kapal Bamega
Baca juga: Sebanyak 192 warga Tanah Bumbu menderita ISPA

Pewarta: Sujud Mariono

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019