Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan menggelar Lomba Dayung Perahu Naga (Dragon Boat).
Lomba dalam rangka menyemarakan HUT ke-74 RI tahun 2019 yang berlangsung di Siring Wisata Kota Marabahan depan Kantor Bupati Batola itu dibuka Wakil Bupati H Rahmadian Noor, Kamis (29/8).
Even tersebut setidaknya diikuti 16 tim se-Kalsel seperti dari Batola serta dari Banjarmasin, Martapura (Kabupaten Banjar), dan Tapin sedangkan kategori yang dilombakan putra 10 orang dan mixed 10 orang (6 putra dan 4 putri).
Ketua Panita Pelaksana Semula Akhmad Wahyuni mengatakan, panitia merencanakan ajang yang diselenggarakan kali ini berskala regional, namun batal lantaran mepetnya waktu serta adanya keraguan lokasi lomba terhadap derasnya arus serta ramainya pengguna lintasan.
“Untuk lomba berskala regional idealnya tersedia waktu tiga bulan, sementara dalam pelaksanaan ini waktu yang tersedia hanya 10 hari,” papar Ketua Panita Pelaksana yang juga Ketua Umum PODSI Batola Akhmad Wahyuni.
Baca juga: Batola kembali gelar Lomba Dayung Naga
Terpisah, Wakil Bupati Batola H Rahmadian Noor berharap, untuk kesempatan mendatang lomba yang diselenggarakan hendaknya bisa lebih luas lagi dan jika mungkin berskala regional bahkan nasional.
Terkait venue (tempat lomba), wabup menyatakan, melalui berbagai upaya yang dilakukan masih bisa memanfaat keberadaan sungai, apakah dengan cara diblok atau apa saja sehingga memungkinkan untuk lomba.
“Saya pikir sungai ini masih bisa dimanfaatkan, tadi Kapolres bilang bersedia membantu mengamankan lalu lintasnya,” paparnya.
Baca juga: Klub Dayung Ambapers Juara Umum
Menyinggung masalah venue (tempat lomba), wabup yang akrap disapa pak Rahmadi ini menyatakan masih mengupayakan, walaupun dalam pembuatannya terdapat kendala lahan yang plet dan nyaris semuanya tergenang sehingga menyulitkan dalam pengerukan serta pembuangan airnya.
Namun demikian, wabup menyatakan, tetap akan mengusahakannya sehingga suatu ketika Batola mempunyai venue berskala nasional bahkan internasional.
“Supaya venue ini secepatnya bisa terwujud saya berharap Ketua PODSI meneruskan rencana ini kepada bupati,” harapnya.
Baca juga: Kodok Sambur A Juara Lomba Dayung Batola
Wabup yang juga pernah menjabat anggota DPRD Batola ini mengutarakan, kegigihannya memperjuangkan keberadaan venue ini mengingat dalam setiap even pertandingan cabang olahraga ini selalu memberikan medali terbanyak, sehingga tidak berlebihan pemerintah kabupaten memikirkannya.
Terkait lomba dayung yang diselenggarakan, wabup yang juga Ketua Pengcab PBSI Batola mengharapkan, even-even lomba yang digelar hendaknya dapat melahirkan bibit-bibit baru yang bisa menjadi penerus estafet, sehingga cabang olah raga ini tetap menjadi andalan penyumbang emas terbanyak.
Menurutnya, saat ini semua daerah terus berjuang meningkatkan prestasi semua cabang olahraga termasuk dayung. Karenanya diharapkan PODSI terus menggalakan pembinaan sehingga cabang olahraga dayung tetap menjadi ikon dan andalan Batola.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Lomba dalam rangka menyemarakan HUT ke-74 RI tahun 2019 yang berlangsung di Siring Wisata Kota Marabahan depan Kantor Bupati Batola itu dibuka Wakil Bupati H Rahmadian Noor, Kamis (29/8).
Even tersebut setidaknya diikuti 16 tim se-Kalsel seperti dari Batola serta dari Banjarmasin, Martapura (Kabupaten Banjar), dan Tapin sedangkan kategori yang dilombakan putra 10 orang dan mixed 10 orang (6 putra dan 4 putri).
Ketua Panita Pelaksana Semula Akhmad Wahyuni mengatakan, panitia merencanakan ajang yang diselenggarakan kali ini berskala regional, namun batal lantaran mepetnya waktu serta adanya keraguan lokasi lomba terhadap derasnya arus serta ramainya pengguna lintasan.
“Untuk lomba berskala regional idealnya tersedia waktu tiga bulan, sementara dalam pelaksanaan ini waktu yang tersedia hanya 10 hari,” papar Ketua Panita Pelaksana yang juga Ketua Umum PODSI Batola Akhmad Wahyuni.
Baca juga: Batola kembali gelar Lomba Dayung Naga
Terpisah, Wakil Bupati Batola H Rahmadian Noor berharap, untuk kesempatan mendatang lomba yang diselenggarakan hendaknya bisa lebih luas lagi dan jika mungkin berskala regional bahkan nasional.
Terkait venue (tempat lomba), wabup menyatakan, melalui berbagai upaya yang dilakukan masih bisa memanfaat keberadaan sungai, apakah dengan cara diblok atau apa saja sehingga memungkinkan untuk lomba.
“Saya pikir sungai ini masih bisa dimanfaatkan, tadi Kapolres bilang bersedia membantu mengamankan lalu lintasnya,” paparnya.
Baca juga: Klub Dayung Ambapers Juara Umum
Menyinggung masalah venue (tempat lomba), wabup yang akrap disapa pak Rahmadi ini menyatakan masih mengupayakan, walaupun dalam pembuatannya terdapat kendala lahan yang plet dan nyaris semuanya tergenang sehingga menyulitkan dalam pengerukan serta pembuangan airnya.
Namun demikian, wabup menyatakan, tetap akan mengusahakannya sehingga suatu ketika Batola mempunyai venue berskala nasional bahkan internasional.
“Supaya venue ini secepatnya bisa terwujud saya berharap Ketua PODSI meneruskan rencana ini kepada bupati,” harapnya.
Baca juga: Kodok Sambur A Juara Lomba Dayung Batola
Wabup yang juga pernah menjabat anggota DPRD Batola ini mengutarakan, kegigihannya memperjuangkan keberadaan venue ini mengingat dalam setiap even pertandingan cabang olahraga ini selalu memberikan medali terbanyak, sehingga tidak berlebihan pemerintah kabupaten memikirkannya.
Terkait lomba dayung yang diselenggarakan, wabup yang juga Ketua Pengcab PBSI Batola mengharapkan, even-even lomba yang digelar hendaknya dapat melahirkan bibit-bibit baru yang bisa menjadi penerus estafet, sehingga cabang olah raga ini tetap menjadi andalan penyumbang emas terbanyak.
Menurutnya, saat ini semua daerah terus berjuang meningkatkan prestasi semua cabang olahraga termasuk dayung. Karenanya diharapkan PODSI terus menggalakan pembinaan sehingga cabang olahraga dayung tetap menjadi ikon dan andalan Batola.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019