Dua kelompok warga di Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah, KabuPaten Kupang, Nusa Tenggara Timur terlibat bentrok sehingga mengakibatkan satu warga setempat tewas dan empat warga lainnya mengalami luka-luka diduga terkena bacokan.
Kapolres Kupang, Polda Nusa Tenggara Timur, AKBP Indera Gunawan yang dihubungi Kamis malam, membenarkan terjadi kericuhan di Desa Oebelo yang menyebabkan satu korban tewas itu.
"Benar terjadi kericuhan antarwarga di Desa Oebelo yang menyebabkan satu warga meninggal," kata Indera Gunawan.
Ia menjelaskan, kericuhan itu terjadi dalam acara pinangan yang berlangsung di Desa Oebelo pada Kamis petang.
"Kejadian di Desa Oebelo itu bukan bentrokan seperti yang disebarkan melalui media sosial, tetapi kericuhan antarkeluarga dalam acara pinangan, sehingga menyulut terjadi percekcokan yang menyebabkan satu korban meninggal. Kuat dugaan para pelaku sudah dalam kondisi mabuk minuman keras," ujar Indera Gunawan.
Menurut Kapolres, salah satu korban bernama Maxi Mesakh meninggal saat dilarikan ke RSUD Naibonat untuk mendapatkan perawatan medis.
Kapolres mengatakan, situasi keamanan di tempat kejadian perkara sudah mulai kondusif dan aparat kepolisian dari Polres Kupang sudah berada di lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan terhadap peristiwa itu.
Ia mengatakan, dalam peristiwa itu selain menyebabkan satu korban meninggal, juga empat warga Oebelo mengalami luka-luka terkena bacokan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Kapolres Kupang, Polda Nusa Tenggara Timur, AKBP Indera Gunawan yang dihubungi Kamis malam, membenarkan terjadi kericuhan di Desa Oebelo yang menyebabkan satu korban tewas itu.
"Benar terjadi kericuhan antarwarga di Desa Oebelo yang menyebabkan satu warga meninggal," kata Indera Gunawan.
Ia menjelaskan, kericuhan itu terjadi dalam acara pinangan yang berlangsung di Desa Oebelo pada Kamis petang.
"Kejadian di Desa Oebelo itu bukan bentrokan seperti yang disebarkan melalui media sosial, tetapi kericuhan antarkeluarga dalam acara pinangan, sehingga menyulut terjadi percekcokan yang menyebabkan satu korban meninggal. Kuat dugaan para pelaku sudah dalam kondisi mabuk minuman keras," ujar Indera Gunawan.
Menurut Kapolres, salah satu korban bernama Maxi Mesakh meninggal saat dilarikan ke RSUD Naibonat untuk mendapatkan perawatan medis.
Kapolres mengatakan, situasi keamanan di tempat kejadian perkara sudah mulai kondusif dan aparat kepolisian dari Polres Kupang sudah berada di lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan terhadap peristiwa itu.
Ia mengatakan, dalam peristiwa itu selain menyebabkan satu korban meninggal, juga empat warga Oebelo mengalami luka-luka terkena bacokan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019