Penjualan kambing kurban untuk disembelih pada hari raya Idul Adha 1440 Hijriah di Kota Banjarbaru mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Pemilik Istana Kambing "Imaroh" Salahuddin di Banjarbaru, Kamis mengatakan, penurunan omzet bisa dilihat dari jumlah kambing yang tersedia di kandangnya masih cukup banyak tiga hari jelang idul kurban.
"Biasanya tiga hari menjelang Idul Adha, kambing yang tersisa sedikit, tetapi sekarang kambing yang belum terjual masih banyak, " ujarnya saat ditemui di tempat usahanya Jalan A Yani Km 23 Banjarbaru.
Baca juga: DKP2P periksa kesehatan hewan kurban
Ia mengatakan, persediaan kambing yang didatangkan dari luar daerah jenis peranakan Ottawa sebanyak 350 ekor dan semua ditempatkan dalam kandang yang terletak di tepi ruas jalan protokol itu.
Disebutkan, jumlah kambing kurban yang disiapkan berkurang dibanding tahun sebelumnya yang disediakan sebanyak 500 ekor dan pengurangan itu dilakukan sesuai prediksi makin berkurangnya peminat kambing.
"Prediksi kami, pembelian kambing kurban tahun ini berkurang dibanding tahun lalu sehingga persediaan juga kami kurangi. Namun kami optimistis pembeli banyak datang dan membeli satu dua hari ke depan," ucapnya.
Mengenai harga kambing per ekor relatif mengalami kenaikan berkisar Rp100 ribu hingga Rp300 ribu jika dibandingkan tahun lalu dan harga per ekor sekarang mulai dari Rp2,4 juta hingga Rp4 juta.
Baca juga: Pedagang datangkan dokter hewan jamin kesehatan sapi qurban
"Ada rupa, ada harga dan pembeli bisa langsung datang ke kandang untuk membeli sesuai kemampuan. Kami juga menyiapkan pengantaran kambing kurban hingga ke rumah pembeli," katanya.
Berbeda dengan omzet kambing yang menurun, penjualan sapi kurban justru mengalami peningkatan termasuk harganya yang relatif lebih mahal dibandingkan harga tahun sebelumnya.
"Sapi ditempat kami sebanyak 50 ekor lebih sudah terjual dan dipesan orang. Harganya juga naik berkisar Rp2 juta hingga Rp3 juta per ekor," ujar pemilik kandang Jalan Angkasa Gang Manggis Nurhamid.
Baca juga: Bagikan hewan kurban panitia di hss dihimbau tidak gunakan kantong plastik
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Pemilik Istana Kambing "Imaroh" Salahuddin di Banjarbaru, Kamis mengatakan, penurunan omzet bisa dilihat dari jumlah kambing yang tersedia di kandangnya masih cukup banyak tiga hari jelang idul kurban.
"Biasanya tiga hari menjelang Idul Adha, kambing yang tersisa sedikit, tetapi sekarang kambing yang belum terjual masih banyak, " ujarnya saat ditemui di tempat usahanya Jalan A Yani Km 23 Banjarbaru.
Baca juga: DKP2P periksa kesehatan hewan kurban
Ia mengatakan, persediaan kambing yang didatangkan dari luar daerah jenis peranakan Ottawa sebanyak 350 ekor dan semua ditempatkan dalam kandang yang terletak di tepi ruas jalan protokol itu.
Disebutkan, jumlah kambing kurban yang disiapkan berkurang dibanding tahun sebelumnya yang disediakan sebanyak 500 ekor dan pengurangan itu dilakukan sesuai prediksi makin berkurangnya peminat kambing.
"Prediksi kami, pembelian kambing kurban tahun ini berkurang dibanding tahun lalu sehingga persediaan juga kami kurangi. Namun kami optimistis pembeli banyak datang dan membeli satu dua hari ke depan," ucapnya.
Mengenai harga kambing per ekor relatif mengalami kenaikan berkisar Rp100 ribu hingga Rp300 ribu jika dibandingkan tahun lalu dan harga per ekor sekarang mulai dari Rp2,4 juta hingga Rp4 juta.
Baca juga: Pedagang datangkan dokter hewan jamin kesehatan sapi qurban
"Ada rupa, ada harga dan pembeli bisa langsung datang ke kandang untuk membeli sesuai kemampuan. Kami juga menyiapkan pengantaran kambing kurban hingga ke rumah pembeli," katanya.
Berbeda dengan omzet kambing yang menurun, penjualan sapi kurban justru mengalami peningkatan termasuk harganya yang relatif lebih mahal dibandingkan harga tahun sebelumnya.
"Sapi ditempat kami sebanyak 50 ekor lebih sudah terjual dan dipesan orang. Harganya juga naik berkisar Rp2 juta hingga Rp3 juta per ekor," ujar pemilik kandang Jalan Angkasa Gang Manggis Nurhamid.
Baca juga: Bagikan hewan kurban panitia di hss dihimbau tidak gunakan kantong plastik
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019