Operasi Search and Rescue (SAR) hingga hari ketujuh yang dilakukan tim Basarnas belum bisa menemukan 30 dari 37 korban kapal terbakar KM Pieces di Selat Makassar selanjutnya operasi pencarian tersebut dihentikan.

Kepala Seksi Sumber Daya Basarnas Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Endrow Sasmita di Banjarbaru Selasa mengatakan, pencarian dengan mengerahkan armada dan tim penyelamat dari berbagai unsur dihentikan.

Selanjutnya, tambah dia, pencarian akan dilakukan dengan pemantauan dan kesiapsiagaan selama 24 jam.

Menurut Endrow, penghentian tersebut berdasarkan berbagai pertimbangan, antara lain, biasanya pada hari ke 10 setelah kejadian, diperkirakan korban sudah terpencar ke berbagai wilayah.

Baca juga: 30 korban kapal terbakar di Matasiri belum ditemukan

Sehingga diperlukan sarana yang cukup banyak untuk melakukan pencarian. Selain itu, sesuai ketentuan dan kebiasaan korban di laut, pada hari ke 10, para korban seharusnya sudah ditemukan para nelayan.

"Semakin lama dilakukan pencarian dan semakin lama korban tidak ditemukan, maka diperkirakan korban sudah menyebar ke mana-mana," katanya.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, tambah dia, pihaknya akan mengintensifkan sarana komunikasi dan informasi serta pemantauan, kemungkinan keberadaan para korban.

Menurut Endrow, banyak hambatan yang dialami oleh tim saat melakukan pencarian, yang terberat adalah gelombang laut yang mencapai 3-4 meter dan angin yang cukup kencang.
 
Tim SAR melakukan pencarian korban kapal terbakar yang terjadi di perairan Matasiri, Selasa (6/8) (Antaranews Kalsel/Istimewa)


Memasuki hari ketujuh, Selasa (6/8), Basarnas berupaya memaksimalkan pencarian tiga puluh orang korban Kecelakaan KM Pieces di Selat Makasar.

Tim SAR gabungan dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin,TNI AL, Ditpol Air Polda Kalsel dan KSOP , dan unsur terkait lainnya masih melakukan upaya pencarian terhadap 30 korban KM Pieces ungkap Endrow Selaku SAR Mission Coordinator ( SMC ).

Endrow mengatakan, pencarian di Hari ke 7 ini dilakukan semaksimal mungkin.
Baca juga: Gelombang tinggi hambat pencarian korban kapal terbakar

Apalagi, operasi kecelakaan Pelayaran KM Pieces hari ini, tambah dia, mendapatkan dukungan dari TNI AL dengan mengerahkan alut CN 235 MPA "P-8035" sejak pukul 09.00 Wita, dengan melakukan pencarian dengan route Banjarmasin - Search Area - Lanudal Juanda dengan Flight Plan.

Luas area pencarian yang akan dijelajahi adalah seluas 1600 NM2, pesawat ini mempunyai kecangihan, telah dilengkapi sistem komputer yang diintegrasikan dengan sistem sensor hingga memiliki kemampuan menangkap rute dan pancaran frekuensi.

Menurut Endrow, pesawat ini juga memiliki kemampuan radar untuk dapat menjangkau antara 100 hingga 200 Nautical Mile ditambah dengan kemampuan kamera beresolusi tinggi hingga dapat memaksimalkan proses pencarian di daerah area yang sudah kita tentukan.

"Jadi bukan hanya armada laut yang kami kerahkan, tetapi juga udara," katanya.

Pencarian dengan armada laut pada hari ini, tambah dia, juga didukung alut air yaitu KN. SAR Laksmana yang kembali melaksanakan pencarian sejak pukul 07.30 Wita menuju ke search area yg telah ditentukan, KN Chundamani dan KNP 363 milik KSOP juga melakukan Penyisiran di search Area sampai ke pesisir Pantai Tj. Selatan.
 
Tim SAR melakukan pencarian korban kapal terbakar yang terjadi di perairan Matasiri, Selasa (6/8) (Antaranews Kalsel/Istimewa)

3 Unit Kapal Patroli (KP 3002, KP 2006 dan KP 2007) yang hari ini juga melakukan penyisiran di sekitar Muara Barito sampai dengan 15 NM ke arah barat.

Dukungan dari Personil Pos AL dan Pos Ditpolair Polda Kalsel untuk melakukan pemantauan di sepanjang pesisir pantai Tanjung Selatan - Pagatan - Kotabaru sampai ke Pulau Matasiri juga, begitu juga mendapat dukungan dari Kantor SAR Makasar untuk melakukan pemantauan di pesisir pantai barat Sulawesi Selatan sampai ke Sulawesi Barat.

Baca juga: Dua KRI bantu mencari 31 korban kapal terbakar

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019