Kepala Seksi Sumber Daya Basarnas Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Endrow Sasmita di Banjarbaru Jumat mengatakan, pencarian terhadap 31 dari 37 korban Kapal nelayan KM Pieces yang tenggelam terkendala oleh cuaca buruk.

Menurut dia, pencarian yang dilakukan sejak Kamis, 1 Agustus hingga hari ini, Jumat (2/8) terkendala oleh gelombang yang mencapai tiga hingga empat meter.

Kondisi tersebut, diperparah dengan angin yang cukup kencang mencapai 27--30 knot.

"Kondisi pencarian di lapangan saat ini cukup berat, selain gelombang yang cukup tinggi, angin yang bergerak dari Tenggara ke Timur cukup kencang," katanya.

Baca juga: Kapal nelayan dengan 37 penumpang terbakar di perairan Matasiri

Menurut dia, pada Agustus seperti saat ini, kondisi cuaca di laut sangat tidak menentu, kendati kondisi cuaca tidak mendukung, pihaknya tetap berusaha melakukan pencarian terhadap 31 korban kapal tenggelam tersebut.

Kapal nelayan KM Pieces yang berangkat dari Pekalongan dengan membawa 37 orang penumpang terbakar dan kemudian tenggelam di perairan Matasiri Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Awal diketahui adanya kapal tenggelam,setelah kapal nelayan KM Bintang Mas Delima yang kebetulan melintas di perairan Matasiri pada Rabu (31/07) menemukan empat orang korban, dua orang meninggal dan dua orang dalam kondisi selamat.

Baca juga: Dua KRI bantu mencari 31 korban kapal terbakar

Setelah ABK mengevakuasi korban, KM Bintang Mas Delima bergerak mengarah ke Kotabaru dan melaporkan peristiwa tersebut ke Basarnas, Lalu empat orang korban yang ditemukan dipindahkan ke KM Rezeki Utama yang kebetulan berada di perairan tersebut.

Selanjutnya pada 1 Agustus 2019, KM Rezeki Utama kembali menemukan dua orang korban dalam keadaan meninggal dunia.

Saat ini, keenam korban yang ditemukan telah berada di KM Rezeki Utama dibawa ke daerah asal di Pekalongan.

Kapal KM Pieces dengan panjang 26 meter dan lebar 8 meter tersebut, awalnya akan berlayar dari Pekalongan menuju perairaran Makassar.
Baca juga: ASDP Batulicin desak Pemda terkait pengoprasian Kapal Bamega

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019