Antrean panjang mobil untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di seantero Provinsi Kalimantan Selatan masih terjadi.

Pantauan Antara Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasin, Jumat melaporkan, antrean panjang mobil untuk mendapatkan solar bersubsidi itu antara lain terlihat pada SPBU yang ada di ibu kota provinsi setempat.

Antrean panjang silih berganti (terkadang di SPBU ini, dan kadang kala pada SPBU itu/lain) di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut sudah sejak lama atau bertahun-tahun, kecuali dalam suasana angkutan lebaran.

Sebagai contoh dalam sepekan atau setengah bulan antrean panjang mobil untuk mendapatkan solar bersubsidi terkadang pada SPBU Jalan A Yani km5,5, kemudian di Jalan A Yani km6 Banjarmasin.

Baca juga: Polres HSU tangkap penjual BBM Ilegal

Antrean panjang untuk mendapatkan solar bersubsidi pada SPBU - Pertamina itu dari berbagai jenis mobil seperti bus dan pik-up, dengan dominasi truk.

Seorang sopir truk, Abdillah (45) asal "kota seribu sungai" Banjarmasin mengaku,  sudah terbiasa antrean panjang untuk mendapatkan solar bersubsidi pada SPBU.

Namun ayah dari empat anak itu berharap, ke depan tidak ada lagi antrean panjang mobil untuk mendapatkan solar bersubsidi seperti selama ini atau tak cuma suasana angkutan lebaran bebas antre.

"Kalau bisa seperti masa pemerintahan Presiden Suharto hampir tidak ada antrean panjang mobil untuk mendapatkan solar bersubsidi," demikian Abdillah.

Baca juga: SPBN di Kotabaru stop penjualan BBM

Sementara beberapa operator SPBU menyatakan, pihaknya berkerja sesuai persediaan BBM. "Jadi kalau misalnya persediaan solar lagi kosong, maka kami tidak memberikan pelayanan jenis BBM tersebut," Adi, salah seorang operator pada SPBU di Banjarmasin.

"Tetapi antrean itu pada umumnya tidak terlalu lama atau sampai berhari-hari, karena biasanya cuma keterlambatan pengangkutan atau saat bongkar jenis BBM tersebut yang makan waktu paling lama satu jam, sudah itu normal kembali," tuturnya.

Baca juga: Nelayan Kotabaru tak dapat BBM bersubsidi

Pewarta: Sukarli/Syamsuddin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019