Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani meminta pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di Kota Banjarbaru terus berkreasi dan berinovasi agar produk yang ditawarkan semakin dikenal dan disukai masyarakat.
"Kuncinya adalah kreasi dan inovasi sehingga selalu ada produk baru yang bisa menarik minat masyarakat sehingga semakin dikenal," ujar wali kota usai menutup Bazaar UMKM Kota Banjarbaru 2019, Ahad.
Menurut dia, selain kreasi dan inovasi, kualitas produk juga harus dipertahankan dan ditingkatkan agar bisa bersaing dengan produk yang sejenis di lingkup lokal, regional, nasional hingga internasional.
Ditekankan, pemerintah berupaya mendorong pengembangan UMKM melalui 5 langkah, yakni penguatan keterampilan/kompetensi sumber daya manusia, memfasilitasi teknis produksi mengoptimalkan peralatan.
Kemudian, menguatkan standar, melindungi karya poduksi dengan hak kekayaan intelektual dan juga penguatan pasar dalam bentuk pameran, promosi atau bazaar berbagai tempat.
Sekretaris Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarbaru Fathusysyar’i mengatakan, Bazaar UMKM diikuti 158 peserta pelaku usaha/UMKM di wilayah Kota Banjarbaru.
"Tujuannya untuk memperkenalkan produk-produk UMKM Banjarbaru yang langsung dapat dinikmati konsumen maupun pengunjung bazaar yang juga diisi pameran berbagai produk," ujarnya.
Dikatakan, bazaar UMKM sebagai bentuk dukungan dan memeriahkan puncak peringatan Hari Keluarga Nasional ke XXVI dan juga sebagai bagian kalender event Banjarbaru yakni Ethno Festival.
"Selama Banjarbaru Ethno Festival dan UMKM Kota Banjarbaru yang digelar lima hari sejak 3-7 Juli 2019 dikunjungi 5.000 hingga10.000 orang per hari dan terjadi transaksi sebesar Rp550 juta," katanya.
Penutupan bazaar yang dipusatkan di Lapangan Murjani dihadiri Ketua DPRD Banjarbaru AR Irwansyah dan sejumlah Kepala SKPD, camat, lurah, Ketua TP PKK se Kota Banjarbaru dan undangan lainnya.
Di akhir acara penutupan wali kota dan seluruh tamu undangan maju ke depab dan "Baegal" atau menari dengan gerakan khas yang menjadi ciri khas Banjarbaru di iringi lagu I Miss You Banjarbaru.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Kuncinya adalah kreasi dan inovasi sehingga selalu ada produk baru yang bisa menarik minat masyarakat sehingga semakin dikenal," ujar wali kota usai menutup Bazaar UMKM Kota Banjarbaru 2019, Ahad.
Menurut dia, selain kreasi dan inovasi, kualitas produk juga harus dipertahankan dan ditingkatkan agar bisa bersaing dengan produk yang sejenis di lingkup lokal, regional, nasional hingga internasional.
Ditekankan, pemerintah berupaya mendorong pengembangan UMKM melalui 5 langkah, yakni penguatan keterampilan/kompetensi sumber daya manusia, memfasilitasi teknis produksi mengoptimalkan peralatan.
Kemudian, menguatkan standar, melindungi karya poduksi dengan hak kekayaan intelektual dan juga penguatan pasar dalam bentuk pameran, promosi atau bazaar berbagai tempat.
Sekretaris Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarbaru Fathusysyar’i mengatakan, Bazaar UMKM diikuti 158 peserta pelaku usaha/UMKM di wilayah Kota Banjarbaru.
"Tujuannya untuk memperkenalkan produk-produk UMKM Banjarbaru yang langsung dapat dinikmati konsumen maupun pengunjung bazaar yang juga diisi pameran berbagai produk," ujarnya.
Dikatakan, bazaar UMKM sebagai bentuk dukungan dan memeriahkan puncak peringatan Hari Keluarga Nasional ke XXVI dan juga sebagai bagian kalender event Banjarbaru yakni Ethno Festival.
"Selama Banjarbaru Ethno Festival dan UMKM Kota Banjarbaru yang digelar lima hari sejak 3-7 Juli 2019 dikunjungi 5.000 hingga10.000 orang per hari dan terjadi transaksi sebesar Rp550 juta," katanya.
Penutupan bazaar yang dipusatkan di Lapangan Murjani dihadiri Ketua DPRD Banjarbaru AR Irwansyah dan sejumlah Kepala SKPD, camat, lurah, Ketua TP PKK se Kota Banjarbaru dan undangan lainnya.
Di akhir acara penutupan wali kota dan seluruh tamu undangan maju ke depab dan "Baegal" atau menari dengan gerakan khas yang menjadi ciri khas Banjarbaru di iringi lagu I Miss You Banjarbaru.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019