Oleh Imam Hanafi
Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Sebagian masyarakat di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, beberapa hari ini sulit memperoleh BBM jenis premium.
"Dua hari ini, keluarga kami harus ngantre berjam-jam untuk mendapatkan premium di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)," kata seorang sopir mobil mini bus, Nurul Huda, Jumat.
Bahkan untuk BBM mobilnya yang akan berangkat ke Banjarmasin dengan jarak tempuh sekitar 350 km dari Kotabaru itu, Nurul hanya bisa membeli premium di pedagang eceran di pinggir-pinggir jalan.
Mendingan, kalau di wilayah Kotabaru masih banyak pedagang eceran menjual premium dengan harga Rp5.500-Rp6.000 per liter.
Sedangkan di jalur Trans Kalimantan antara Batulicin-Banjar tidak mudah mendapatkan premium.
"Hampir semua SPBU di jalur Trans Kalimantan saat kami melintas hendak ke Banjarmasin, tutup," kata seorang warga yang lainnya, Rahmad.
"Tidak tahu, apakah siang itu SPBU sudah buka lalu habis, atau bagaimana yang jelas saat kami melewati SPBU itu tutup," katanya lagi.
Padahal, kata dia, beberapa bulan sebelumnya premium tidak ada masalah.
Premium cukup tersedia di setiap SPBU di sepanjang jalur Trans Kalimantan.
Rahmad mengaku, pihaknya terpaksa membeli premium di pedagang kaki lima dengan harga kisaran Rp6.000-Rp7.000 per liter.
Sebagian besar pedagang kaki lima yang masih berjualan SPBU, mereka yang ada di sekitar lokasi SPBU.
Sudah menjadi hal yang lazim, kondisi tersebut dimanfaatkan oleh pedagang BBM eceran.
Ia menawarkan premium dengan harga lebih tinggi dari hari-hari biasa.
Di mana biasanya Rp5.000-Rp5.500 per liter naik menjadi Rp6.000-Rp7.000 per liter.
Selain SPBU di Kotabaru dan di jalur Trans Kalimantan tutup lebih awal, sejumlah SPBU di Kota Banjarmasin juga terlihat sama.
Hingga saat ini pihak Depot logistik PT Pertamina hingga saat ini belum berhasil dikonfirmasi terkait persoalan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013
Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Sebagian masyarakat di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, beberapa hari ini sulit memperoleh BBM jenis premium.
"Dua hari ini, keluarga kami harus ngantre berjam-jam untuk mendapatkan premium di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)," kata seorang sopir mobil mini bus, Nurul Huda, Jumat.
Bahkan untuk BBM mobilnya yang akan berangkat ke Banjarmasin dengan jarak tempuh sekitar 350 km dari Kotabaru itu, Nurul hanya bisa membeli premium di pedagang eceran di pinggir-pinggir jalan.
Mendingan, kalau di wilayah Kotabaru masih banyak pedagang eceran menjual premium dengan harga Rp5.500-Rp6.000 per liter.
Sedangkan di jalur Trans Kalimantan antara Batulicin-Banjar tidak mudah mendapatkan premium.
"Hampir semua SPBU di jalur Trans Kalimantan saat kami melintas hendak ke Banjarmasin, tutup," kata seorang warga yang lainnya, Rahmad.
"Tidak tahu, apakah siang itu SPBU sudah buka lalu habis, atau bagaimana yang jelas saat kami melewati SPBU itu tutup," katanya lagi.
Padahal, kata dia, beberapa bulan sebelumnya premium tidak ada masalah.
Premium cukup tersedia di setiap SPBU di sepanjang jalur Trans Kalimantan.
Rahmad mengaku, pihaknya terpaksa membeli premium di pedagang kaki lima dengan harga kisaran Rp6.000-Rp7.000 per liter.
Sebagian besar pedagang kaki lima yang masih berjualan SPBU, mereka yang ada di sekitar lokasi SPBU.
Sudah menjadi hal yang lazim, kondisi tersebut dimanfaatkan oleh pedagang BBM eceran.
Ia menawarkan premium dengan harga lebih tinggi dari hari-hari biasa.
Di mana biasanya Rp5.000-Rp5.500 per liter naik menjadi Rp6.000-Rp7.000 per liter.
Selain SPBU di Kotabaru dan di jalur Trans Kalimantan tutup lebih awal, sejumlah SPBU di Kota Banjarmasin juga terlihat sama.
Hingga saat ini pihak Depot logistik PT Pertamina hingga saat ini belum berhasil dikonfirmasi terkait persoalan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013