Peningkatan jumlah penumpang kapal di Pelabuhan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah merupakan imbas mahalnya harga tiket pesawat, sehingga warga beralih memilih mudik menggunakan kapal laut.
"Awalnya ingin mudik naik pesawat seperti biasa, tapi terakhir ketika saya periksa di internet, harga tiket Sampit-Semarang lebih dari Rp3 juta, akhirnya saya putuskan mudik menggunakan kapal saja," kata Anto, warga Kuala Pembuang Kabupaten Seruyan yang mudik melalui Pelabuhan Sampit, Minggu.
Menurutnya, tahun ini harga tiket pesawat benar-benar sangat tinggi dan membebani. Apalagi bagi warga yang mudik membawa serta keluarga seperti yang dilakukannya, tentu harus mengeluarkan biaya sangat besar untuk membeli tiket pesawat.
Perbedaan harga tiket pesawat dengan kapal laut sangat besar, seperti tiket pesawat rute Sampit-Semarang yang harganya lebih dari Rp3 juta, sementara harga tiket kapal laut dengan rute tersebut tidak sampai Rp300.000.
Anto mengaku tidak keberatan mudik menggunakan kapal laut karena kini pelayanannya jauh lebih baik. Penumpang tidak perlu berdesakan di dalam kapal karena jumlah penumpang dibatasi hanya sesuai kapasitas kapal.
"Dulu memang berdesakan, tapi sekarang sudah tidak lagi. Hanya waktu tempuhnya saja yang memang jauh lebih lama dibanding naik pesawat," kata Anto.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Sampit Thomas Chandra mengatakan, jumlah pemudik melalui Pelabuhan Sampit pada lebaran Idul Fitri 1440 hijriah ini diperkirakan naik 10 persen dibanding tahun lalu.
"Harga tiket pesawat yang masih tinggi, dirasa cukup berpengaruh sehingga banyak warga beralih mudik menggunakan kapal laut. Pemudik tahun lalu sekitar 30.000 orang, tahun ini diperkirakan naik 10 persen," kata Thomas.
Berdasarkan data Laporan Posko Angkutan Laut Lebaran 2019 di Pelabuhan Laut Sampit, jumlah penumpang tujuan Semarang dan Surabaya terhitung H-15 lebaran atau 21 Mei lalu hingga H-3 lebaran atau Minggu, penumpang turun sebanyak 2.290 orang dan penumpang naik 13.662 orang, sedangkan jumlah kendaraan turun 240 unit dan kendaraan naik 457 unit.
Thomas optimistis seluruh pemudik melalui Pelabuhan Sampit akan terangkut. Apalagi masih ada beberapa jadwal keberangkatan kapal, bahkan hingga H-1 lebaran nanti.
"Kami bersyukur hingga saat ini penyelenggaraan arus mudik melalui Pelabuhan Sampit berjalan lancar dan tertib. Koordinasi antar instansi terkait sangat bagus sehingga semua kendala bisa diatasi bersama," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Awalnya ingin mudik naik pesawat seperti biasa, tapi terakhir ketika saya periksa di internet, harga tiket Sampit-Semarang lebih dari Rp3 juta, akhirnya saya putuskan mudik menggunakan kapal saja," kata Anto, warga Kuala Pembuang Kabupaten Seruyan yang mudik melalui Pelabuhan Sampit, Minggu.
Menurutnya, tahun ini harga tiket pesawat benar-benar sangat tinggi dan membebani. Apalagi bagi warga yang mudik membawa serta keluarga seperti yang dilakukannya, tentu harus mengeluarkan biaya sangat besar untuk membeli tiket pesawat.
Perbedaan harga tiket pesawat dengan kapal laut sangat besar, seperti tiket pesawat rute Sampit-Semarang yang harganya lebih dari Rp3 juta, sementara harga tiket kapal laut dengan rute tersebut tidak sampai Rp300.000.
Anto mengaku tidak keberatan mudik menggunakan kapal laut karena kini pelayanannya jauh lebih baik. Penumpang tidak perlu berdesakan di dalam kapal karena jumlah penumpang dibatasi hanya sesuai kapasitas kapal.
"Dulu memang berdesakan, tapi sekarang sudah tidak lagi. Hanya waktu tempuhnya saja yang memang jauh lebih lama dibanding naik pesawat," kata Anto.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Sampit Thomas Chandra mengatakan, jumlah pemudik melalui Pelabuhan Sampit pada lebaran Idul Fitri 1440 hijriah ini diperkirakan naik 10 persen dibanding tahun lalu.
"Harga tiket pesawat yang masih tinggi, dirasa cukup berpengaruh sehingga banyak warga beralih mudik menggunakan kapal laut. Pemudik tahun lalu sekitar 30.000 orang, tahun ini diperkirakan naik 10 persen," kata Thomas.
Berdasarkan data Laporan Posko Angkutan Laut Lebaran 2019 di Pelabuhan Laut Sampit, jumlah penumpang tujuan Semarang dan Surabaya terhitung H-15 lebaran atau 21 Mei lalu hingga H-3 lebaran atau Minggu, penumpang turun sebanyak 2.290 orang dan penumpang naik 13.662 orang, sedangkan jumlah kendaraan turun 240 unit dan kendaraan naik 457 unit.
Thomas optimistis seluruh pemudik melalui Pelabuhan Sampit akan terangkut. Apalagi masih ada beberapa jadwal keberangkatan kapal, bahkan hingga H-1 lebaran nanti.
"Kami bersyukur hingga saat ini penyelenggaraan arus mudik melalui Pelabuhan Sampit berjalan lancar dan tertib. Koordinasi antar instansi terkait sangat bagus sehingga semua kendala bisa diatasi bersama," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019