Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI Yuyu Sutisna melepas secara simbolis keberangkatan 1.500 pemudik, khususnya TNI Angkatan Udara beserta keluarga dari Landasan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta.
Penerbangan itu diawali dengan tiga rute yaitu Jakarta - Pekanbaru - Medan, Jakarta - Jogjakarta - Malang, dan Jakarta - Madiun - Malang.
"Saya siapkan dari 5 skuadron, skuadron angkut semuanya dari angkut ringan sampai angkut berat. Kemudian pesawat seluruhnya kami siapkan sesuai dengan kebutuhan," ujar Yuyu di Jakarta, Sabtu (1/6).
Yuyu mengatakan setiap hari sekitar 1.400 sampai 1.500 pemudik yang diberangkatkan TNI AU dari 41 sortie (penerbangan) yang tersedia sejak kemarin hingga hari ini.
"Hari ini kami berangkatkan 15 sortie. Kemarin juga sudah sebetulnya, cuma kemarin untuk keluarga. Hari pertama sudah 26 sortie," ujar Yuyu.
Untuk menampung semua anggota TNI, Yuyu akan membuka rute penerbangan ke seluruh Lanud yang ada di Jawa dan luar pulau Jawa sehingga semua anggota bisa kebagian.
"Karena kita ketahui TNI ini kan dari seluruh tanah air ada. Jadi mudik tidak hanya ke Jawa tapi ke luar Jawa juga banyak," ujar Yuyu.
Ia menargetkan TNI AU bisa mengangkut 8.000 pemudik seperti mudik yang diselenggarakan tahun lalu.
"Dari luar (anggota TNI) biasanya juga dimanfaatkan pemerintah daerah untuk mereka berikan warganya untuk mengikuti," ujar Yuyu.
Yuyu merasa prihatin pada kesulitan yang dialami masyarakat dalam memperoleh tiket pesawat yang menurutnya sudah seharusnya tidak terjadi.
"Permasalahan dari tahun ke tahun itu permasalahan angkutan, bukan angkutannya sedikit tapi karena yang mudiknya banyak sehingga selalu berebut tiket dan sebagainya," ujar Yuyu.
Untuk itu, ia berpesan kepada para pemudik khususnya anggota TNI AU agar dapat memanfaatkan kesempatan yang disediakan oleh Angkatan Udara dengan sebaik-baiknya.
TNI Angkatan Udara menyiapkan dua unit pesawat angkut berat Hercules dengan nomor A-1328 dan A-1316 yang satu unitnya diperkirakan dapat menampung sekitar 100 penumpang.
Pesawat Hercules A-1316 yang dikemudikan Kapten Vincent dan Lettu Eki berangkat ke Landasan Udara Rusmin Nurjadi Pekanbaru, lalu diteruskan ke Bandara Polonia Medan.
Sementara, pesawat Hercules A-1328 yang dikemudikan Kapten Alex dan Lettu Andi berangkat ke Landasan Udara Iswahyudi Madiun, lalu diteruskan ke Landasan Udara Abdulrachman Saleh Malang.
Selain pesawat Hercules, TNI AU juga menggunakan pesawat angkut CN-2904 yang sudah dimodifikasi tempat duduknya untuk tujuan Landasan Udara Adi Sucipto Sleman, DI Jogjakarta dan Lanud Abdulrachman Saleh Malang.
Pesawat angkut yang dikemudikan Mayor Ari dan Lettu Rafo itu kini memiliki tempat duduk yang mirip maskapai domestik dengan dua baris tempat duduk berjejer 15 ke belakang hingga memiliki daya angkut 60 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Penerbangan itu diawali dengan tiga rute yaitu Jakarta - Pekanbaru - Medan, Jakarta - Jogjakarta - Malang, dan Jakarta - Madiun - Malang.
"Saya siapkan dari 5 skuadron, skuadron angkut semuanya dari angkut ringan sampai angkut berat. Kemudian pesawat seluruhnya kami siapkan sesuai dengan kebutuhan," ujar Yuyu di Jakarta, Sabtu (1/6).
Yuyu mengatakan setiap hari sekitar 1.400 sampai 1.500 pemudik yang diberangkatkan TNI AU dari 41 sortie (penerbangan) yang tersedia sejak kemarin hingga hari ini.
"Hari ini kami berangkatkan 15 sortie. Kemarin juga sudah sebetulnya, cuma kemarin untuk keluarga. Hari pertama sudah 26 sortie," ujar Yuyu.
Untuk menampung semua anggota TNI, Yuyu akan membuka rute penerbangan ke seluruh Lanud yang ada di Jawa dan luar pulau Jawa sehingga semua anggota bisa kebagian.
"Karena kita ketahui TNI ini kan dari seluruh tanah air ada. Jadi mudik tidak hanya ke Jawa tapi ke luar Jawa juga banyak," ujar Yuyu.
Ia menargetkan TNI AU bisa mengangkut 8.000 pemudik seperti mudik yang diselenggarakan tahun lalu.
"Dari luar (anggota TNI) biasanya juga dimanfaatkan pemerintah daerah untuk mereka berikan warganya untuk mengikuti," ujar Yuyu.
Yuyu merasa prihatin pada kesulitan yang dialami masyarakat dalam memperoleh tiket pesawat yang menurutnya sudah seharusnya tidak terjadi.
"Permasalahan dari tahun ke tahun itu permasalahan angkutan, bukan angkutannya sedikit tapi karena yang mudiknya banyak sehingga selalu berebut tiket dan sebagainya," ujar Yuyu.
Untuk itu, ia berpesan kepada para pemudik khususnya anggota TNI AU agar dapat memanfaatkan kesempatan yang disediakan oleh Angkatan Udara dengan sebaik-baiknya.
TNI Angkatan Udara menyiapkan dua unit pesawat angkut berat Hercules dengan nomor A-1328 dan A-1316 yang satu unitnya diperkirakan dapat menampung sekitar 100 penumpang.
Pesawat Hercules A-1316 yang dikemudikan Kapten Vincent dan Lettu Eki berangkat ke Landasan Udara Rusmin Nurjadi Pekanbaru, lalu diteruskan ke Bandara Polonia Medan.
Sementara, pesawat Hercules A-1328 yang dikemudikan Kapten Alex dan Lettu Andi berangkat ke Landasan Udara Iswahyudi Madiun, lalu diteruskan ke Landasan Udara Abdulrachman Saleh Malang.
Selain pesawat Hercules, TNI AU juga menggunakan pesawat angkut CN-2904 yang sudah dimodifikasi tempat duduknya untuk tujuan Landasan Udara Adi Sucipto Sleman, DI Jogjakarta dan Lanud Abdulrachman Saleh Malang.
Pesawat angkut yang dikemudikan Mayor Ari dan Lettu Rafo itu kini memiliki tempat duduk yang mirip maskapai domestik dengan dua baris tempat duduk berjejer 15 ke belakang hingga memiliki daya angkut 60 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019