Masalah siapa nama-nama yang diusulkan oleh partai pengusung terkait calon wakil bupati (Cawabup) Hulu Sungai Tengah (HST) ternyata belum rampung dan Bupati menyatakan masalah itu akan dilanjutkan usai lebaran.
"Siang tadi, bersama partai pengusung, kami memang sudah melakukan pertemuan dan sepakat untuk tidak membahasnya sekarang, namun nanti dilanjutkan setelah lebaran," kata Chairansyah usai buka puasa bersama di Pendopo HST, Rabu (29/5) malam.
Menurutnya, memilih siapa yang bakal menduduki jabatan Wakil Bupati HST, tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Bagi Bupati, dirinya perlu merembukkan lagi hal tersebut kepada tiga partai pengusung, yakni PKS, PBB dan Gerindra.
"Saya sepenuhnya menyerahkan kepada tiga partai pengusung terkait usulan nama-nama calon Wakil Bupati HST," katanya.
Dikatakannya, soal siapa yang bakal diusung lagi pasca lebaran, Chairansyah mengaku bisa saja nama-nama yang sudah dicoret masuk lagi atau juga ada nama-nama baru. Namun, yang jelas semuanya harus berdasarkan kesepakatan partai politik.
"Berry NF itu memang sempat dicoret, karena yang bakal punya wakil saya, jelas ada pertimbangan dari sana sini. Termasuk dari asisten dan staf ahli. Pertimbangan itu yang menjadi acuan kami," jelasnya.
Sebelumnya, polemik pencalonan Wakil Bupati HST, menjadi pembicaraan ramai. Khususnya, terkait nama-nama calon. Mulanya, pada 22 April lalu ketiga partai mengusung mengusulkan delapan nama.
Kemudian, pada 19 Mei, melalui surat bersama partai pengusung kembali dikerucutkan menjadi hanya tiga nama yakni Faqih Jarjani, Mahmud dan Berry Nahdian Forqan.
"Dalam suratnya, partai pengusung meminta saya untuk memilih dua nama," ungkap Bupati.
Ada pun dua nama yang dipilih yakni Faqih Jarjani dan Mahmud. Kedua nama tersebut diberitahukan Bupati HST kepada tiga partai pengusung, melalui surat yang disampaikannya pada tanggal 24 Mei.
Dalam surat itu pula, Bupati HST mengatakan ke partai pengusung segera melengkapi berkas-berkasnya, agar kedua nama tersebut bisa diserahkan ke DPRD HST dan diproses.
Namun, ditanggal yang sama, proses pun mengalami sedikit hambatan. Mahmud, yang merupakan salah satu kandidat di dua nama yang dipilih, tiba-tiba mengundurkan diri. Dalam hal ini, Bupati mengaku sama sekali tidak mengetahui kabar Mahmud mengundurkan diri. Dan dia pun menganggap, karena ketidaktahuannya maka proses pun tetap berjalan.
Meski demikian, Ketua DPC Gerindra HST, Rahmadi Jingga menyatakan bakal mengusulkan kembali Mahmud sebagai bakal calon wakil bupati HST.
Mahmud sendiri ketika dikonfirmasi wartawan pada Selasa (28/5) siang mengatakan bahwa dirinya mundur sebagai kandidat calon Wakil Bupati HST, dikarenakan ingin fokus membantu mengurus partainya yakni Gerindra, terkait sengketa Pilpres yang terjadi saat ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Siang tadi, bersama partai pengusung, kami memang sudah melakukan pertemuan dan sepakat untuk tidak membahasnya sekarang, namun nanti dilanjutkan setelah lebaran," kata Chairansyah usai buka puasa bersama di Pendopo HST, Rabu (29/5) malam.
Menurutnya, memilih siapa yang bakal menduduki jabatan Wakil Bupati HST, tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Bagi Bupati, dirinya perlu merembukkan lagi hal tersebut kepada tiga partai pengusung, yakni PKS, PBB dan Gerindra.
"Saya sepenuhnya menyerahkan kepada tiga partai pengusung terkait usulan nama-nama calon Wakil Bupati HST," katanya.
Dikatakannya, soal siapa yang bakal diusung lagi pasca lebaran, Chairansyah mengaku bisa saja nama-nama yang sudah dicoret masuk lagi atau juga ada nama-nama baru. Namun, yang jelas semuanya harus berdasarkan kesepakatan partai politik.
"Berry NF itu memang sempat dicoret, karena yang bakal punya wakil saya, jelas ada pertimbangan dari sana sini. Termasuk dari asisten dan staf ahli. Pertimbangan itu yang menjadi acuan kami," jelasnya.
Sebelumnya, polemik pencalonan Wakil Bupati HST, menjadi pembicaraan ramai. Khususnya, terkait nama-nama calon. Mulanya, pada 22 April lalu ketiga partai mengusung mengusulkan delapan nama.
Kemudian, pada 19 Mei, melalui surat bersama partai pengusung kembali dikerucutkan menjadi hanya tiga nama yakni Faqih Jarjani, Mahmud dan Berry Nahdian Forqan.
"Dalam suratnya, partai pengusung meminta saya untuk memilih dua nama," ungkap Bupati.
Ada pun dua nama yang dipilih yakni Faqih Jarjani dan Mahmud. Kedua nama tersebut diberitahukan Bupati HST kepada tiga partai pengusung, melalui surat yang disampaikannya pada tanggal 24 Mei.
Dalam surat itu pula, Bupati HST mengatakan ke partai pengusung segera melengkapi berkas-berkasnya, agar kedua nama tersebut bisa diserahkan ke DPRD HST dan diproses.
Namun, ditanggal yang sama, proses pun mengalami sedikit hambatan. Mahmud, yang merupakan salah satu kandidat di dua nama yang dipilih, tiba-tiba mengundurkan diri. Dalam hal ini, Bupati mengaku sama sekali tidak mengetahui kabar Mahmud mengundurkan diri. Dan dia pun menganggap, karena ketidaktahuannya maka proses pun tetap berjalan.
Meski demikian, Ketua DPC Gerindra HST, Rahmadi Jingga menyatakan bakal mengusulkan kembali Mahmud sebagai bakal calon wakil bupati HST.
Mahmud sendiri ketika dikonfirmasi wartawan pada Selasa (28/5) siang mengatakan bahwa dirinya mundur sebagai kandidat calon Wakil Bupati HST, dikarenakan ingin fokus membantu mengurus partainya yakni Gerindra, terkait sengketa Pilpres yang terjadi saat ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019