Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Kalimantan Selatan Kombes Pol dr Erwinn Zainul Hakim memberikan sejumlah tips mudik sehat dan aman agar perjalanan lancar tanpa kendala.
"Kita berharap masyarakat yang melaksakan mudik betul-betul mempersiapkan diri, terutama bagi yang akan perjalanan jauh jalur darat menggunakan kendaraan bermotor," kata Erwinn di Banjarmasin, Rabu.
Dalam berkendara, kata dia, yang harus diingat adalah kemampuan manusia tidak lebih dari tiga jam atau maksimal 4 jam harus istirahat.
"Kalau full langsung 8 jam misalnya, kondisi fisik pasti menurun yang ditandai terganggunya konsentrasi dan pandangan mata jadi buram. Akibatnya tentu sangat fatal bisa menyebabkan kecelakaan," paparnya.
Erwinn menjelaskan, idealnya rata-rata berhenti setiap dua jam perjalanan. Istirahat 15 menit cukup membuat badan jadi segar kembali.
Namun yang juga perlu diperhatikan, kata dia, cuci muka sebaiknya dengan air hangat terlebih dahulu seperti diusap menggunakan handuk kecil agar pori-pori terbuka. Kemudian baru air dingin setelahnya.
Begitu juga untuk minuman, harus air hangat seperti teh panas atau air mineral paling bagus. Pun juga dengan makanan disarankan yang berkuah seperti nasi sop dan sejenisnya. Selain panas, makanan jenis berkuah lebih higienis karena kuman akan mati dengan sendirinya terkena panas jika dibanding nasi rames misalnya.
"Air dingin bersifat mengerutkan. Sementara pembuluh darah dalam kondisi kering saat lelah di perjalanan dan juga terkena AC mobil sehingga bisa menyebabkan batuk atau flu. Jangan sampai juga terjadi dehidrasi karena di mobil yang ber-AC merasa tidak haus. Jadi sebaiknya tetap banyak minum air putih," jelas alumni Sekolah Perwira Prajurit Karier Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (SEPA PK ABRI VI) tahun 1999 ini.
Kebiasaan untuk memakan camilan di perjalanan pun patut diperhatikan. Disarankan Erwinn agar lebih banyak buah-buahan saja seperti pisang, pepaya, apel atau strawberry yang tentunya sudah dipotong kecil-kecil dipersiapkan dari rumah.
Untuk obat-obatan juga wajib dibawa seperlunya seperti obat lambung. Dimana ruang ber-AC di mobil kerap membuat perut kembung jika telat makan. Untuk itu, minum obat maag 15 menit sebelum makan.
Erwinn pun menjelaskan jika fenomena jam biologis tubuh yang tak bisa dilawan. Dimana ada waktu-waktu tertentu merasa kantuk, sehingga peristiwa kecelakaan kadang kala terjadi di jam-jam tertentu di saat pengemudi mengantuk dengan sendirinya.
"Apalagi sampai misalnya dilawan dengan mengonsumsi minuman energi bersoda, kopi atau mengandung ginseng. Semua itu hanya mengakibatkan detak jantung semakin cepat hingga badan tidak kuat dan akhirnya pingsan. Efek jangka panjangnya juga kerusakan bagi tubuh," tandas Erwinn yang lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Tidak lupa dia mengingatkan masyarakat agar mewaspadai kejahatan yang sering mengintai pemudik sebagai korbannya, yakni aksi pembiusan, sehingga diimbau untuk tidak gampang menerima penawaran air minum dari orang yang tidak dikenal seperti bertemu di rest area, terminal, pelabuhan atau bandara.
Di sisi lain, dalam Operasi Kepolisian Terpusat Ketupat Intan 2019 dalam rangka pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah yang berlangsung selama 13 hari mulai 29 Mei sampai 10 Juni 2019, Bid Dokkes Polda Kalimantan Selatan turut terlibat untuk melaksanakan pemeriksaan kesehatan petugas yang berjaga di pos-pos pelayanan dan pengamanan arus mudik.
Kemudian bekerja sama dengan PT Jasa Raharja mendirikan posko kesehatan di terminal, termasuk pemeriksaan urine bagi driver dan memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat yang sedang melaksanakan perjalanan mudik.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Kita berharap masyarakat yang melaksakan mudik betul-betul mempersiapkan diri, terutama bagi yang akan perjalanan jauh jalur darat menggunakan kendaraan bermotor," kata Erwinn di Banjarmasin, Rabu.
Dalam berkendara, kata dia, yang harus diingat adalah kemampuan manusia tidak lebih dari tiga jam atau maksimal 4 jam harus istirahat.
"Kalau full langsung 8 jam misalnya, kondisi fisik pasti menurun yang ditandai terganggunya konsentrasi dan pandangan mata jadi buram. Akibatnya tentu sangat fatal bisa menyebabkan kecelakaan," paparnya.
Erwinn menjelaskan, idealnya rata-rata berhenti setiap dua jam perjalanan. Istirahat 15 menit cukup membuat badan jadi segar kembali.
Namun yang juga perlu diperhatikan, kata dia, cuci muka sebaiknya dengan air hangat terlebih dahulu seperti diusap menggunakan handuk kecil agar pori-pori terbuka. Kemudian baru air dingin setelahnya.
Begitu juga untuk minuman, harus air hangat seperti teh panas atau air mineral paling bagus. Pun juga dengan makanan disarankan yang berkuah seperti nasi sop dan sejenisnya. Selain panas, makanan jenis berkuah lebih higienis karena kuman akan mati dengan sendirinya terkena panas jika dibanding nasi rames misalnya.
"Air dingin bersifat mengerutkan. Sementara pembuluh darah dalam kondisi kering saat lelah di perjalanan dan juga terkena AC mobil sehingga bisa menyebabkan batuk atau flu. Jangan sampai juga terjadi dehidrasi karena di mobil yang ber-AC merasa tidak haus. Jadi sebaiknya tetap banyak minum air putih," jelas alumni Sekolah Perwira Prajurit Karier Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (SEPA PK ABRI VI) tahun 1999 ini.
Kebiasaan untuk memakan camilan di perjalanan pun patut diperhatikan. Disarankan Erwinn agar lebih banyak buah-buahan saja seperti pisang, pepaya, apel atau strawberry yang tentunya sudah dipotong kecil-kecil dipersiapkan dari rumah.
Untuk obat-obatan juga wajib dibawa seperlunya seperti obat lambung. Dimana ruang ber-AC di mobil kerap membuat perut kembung jika telat makan. Untuk itu, minum obat maag 15 menit sebelum makan.
Erwinn pun menjelaskan jika fenomena jam biologis tubuh yang tak bisa dilawan. Dimana ada waktu-waktu tertentu merasa kantuk, sehingga peristiwa kecelakaan kadang kala terjadi di jam-jam tertentu di saat pengemudi mengantuk dengan sendirinya.
"Apalagi sampai misalnya dilawan dengan mengonsumsi minuman energi bersoda, kopi atau mengandung ginseng. Semua itu hanya mengakibatkan detak jantung semakin cepat hingga badan tidak kuat dan akhirnya pingsan. Efek jangka panjangnya juga kerusakan bagi tubuh," tandas Erwinn yang lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Tidak lupa dia mengingatkan masyarakat agar mewaspadai kejahatan yang sering mengintai pemudik sebagai korbannya, yakni aksi pembiusan, sehingga diimbau untuk tidak gampang menerima penawaran air minum dari orang yang tidak dikenal seperti bertemu di rest area, terminal, pelabuhan atau bandara.
Di sisi lain, dalam Operasi Kepolisian Terpusat Ketupat Intan 2019 dalam rangka pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah yang berlangsung selama 13 hari mulai 29 Mei sampai 10 Juni 2019, Bid Dokkes Polda Kalimantan Selatan turut terlibat untuk melaksanakan pemeriksaan kesehatan petugas yang berjaga di pos-pos pelayanan dan pengamanan arus mudik.
Kemudian bekerja sama dengan PT Jasa Raharja mendirikan posko kesehatan di terminal, termasuk pemeriksaan urine bagi driver dan memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat yang sedang melaksanakan perjalanan mudik.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019