Badan Restorasi Gambut (BRG) berupaya membangkitkan ketertarikam masyarakat khususnya yang bermukim di kawasan lahan gambut agar lebih tertarik memberdayakan potensi lahan gambut diantaranya melalui pengembangan kerajinan.

Pejabat Deputi III BRG Myrna Asnawati Safitri di Amuntai, Sabtu mengatakan, pengembangan kerajinan dimaksud berupa pengembangan anyaman purun dan Kain Sasirangan menggunakan bahan dan pewarna alami.

"Kita ingin menyadarkan masyarakat bahwa lahan gambut yang berada di dekat pemukiman mereka menyediakam potensi yang mampu meningkatkan taraf kesejahteraan hidup mereka," ujar Myrna.

Myrna mengatakan, potensi lahan gambut kurang dilirik masyarakat disebabkan produk kerajinan yang dihasilkan dari lahan gambut belum  signifikan meningkatkan taraf hidup masyarakat karena kurangnya  kualitas produk kerajinan.

Barangkali, kata Myrna sudah sering dilaksanakan pelatihan peningkatan mutu kerajinan namun setelahnya masyarakat kurang difasilitasi untuk memasarkan produk mereka.

"Kalau Badan Restorasi Indonesia melakukan upaya pengembangan kerajinan melalui pelatihan anyaman purun dan kain sasirangan alami ini maka kami juga bertanggungjawab untuk pemasaran produk yang dihasilkan oleh para perajin," katanya.

Myrna menegaskan, kerjasama tiga pihak antara BRG, pemerintah daerah dan pihak konsultan pendamping pelatihan harus saling menguatkan, jika salah satu saja berhenti maka akan gagal upaya yang sudah dimulai.

Padahal, kata Myrna memulai usaha pengembangan kerajinan anyaman purun dan kain sasirangan seperti ini membutuhkan alokasi anggaran yang tidak sedikit.

"Kita sudah membuka pintu bagi pengembangan kerajinan purun dari bahan serat alam dan kain sasirangan dengan pewarna alami tinggal bagaimana masyarakat berupaya mengembangkannya, sedangkan pemerintah daerah sudah mendukungnya," kata Myrna.

Kegiatan lokalatih kerajinan anyaman purun dan Kain Sasirangan alami dilaksanakan BRG bekerja sama dengan pihak pendamping dari Ecofashion selama lima haru 21 - 25 Mei di Desa Darussalam Kecamatan Danau Panggang Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Kalimantan Selatan.

Pihak BRG mengatakan bahwa HSU bersama tiga kabupaten lainnya di Kalsel yakni Batola HSS dan Tapin merupakan  sasaran program dari restorasi gambut yang digulirkan sejak 2017.

 

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019