Jakarta (ANTARA) — PT Bhumyamca Sekawan melalui kawasan CIBIS Park, bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, menyelenggarakan acara “Jakarta Kita” pada 25-26 Juni 2025.
Kegiatan ini adalah bentuk sinergi antara sektor swasta dan pemerintah dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Jakarta ke-498. Berlangsung di area terbuka CIBIS Park, Jakarta Selatan, acara ini menghadirkan berbagai program yang relevan dengan kebutuhan masyarakat urban. Mulai dari bazaar UMKM Jakpreuneur, lokakarya urban farming, layanan vaksinasi dan sterilisasi hewan, hingga pameran seni komunitas.
Kehadiran Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno, Walikota Jakarta Selatan M. Anwar, serta Presiden Direktur PT Bhumyamca Sekawan Achmad Umar menandai pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan pembangunan kota yang adaptif dan berkelanjutan.
Presiden Direktur PT Bhumyamca Sekawan Achmad Umar menyampaikan bahwa CIBIS Park terus memperkuat peranannya sebagai ruang terbuka kolaboratif yang memfasilitasi interaksi antar komunitas. Hal tersebut sejalan dengan pemanfaatan infrastruktur fisik yang harus disandingkan bersama semangat sosial yang aktif.
“CIBIS Park tidak hanya menjadi ruang kerja, namun juga menjelma sebagai pusat interaksi sosial dan budaya, di mana kegiatan warga Jakarta mendapat panggung yang inklusif dan terfasilitasi secara baik. Hal ini juga adalah bentuk komitmen CIBIS Park dalam mendorong pertumbuhan UMKM lokal dengan menyediakan ruang gratis bagi UMKM setiap tahunnya, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi komunitas dan memperluas eksposur merek-merek lokal ke khalayak luas,” ujar Achmad.
Achmad menjelaskan Jakarta Kita hadir sebagai cerminan kota yang tumbuh bersama warganya. Melalui keterlibatan aktif dari komunitas, pelaku usaha kecil, dan seniman, acara ini membangun ruang partisipatif yang inklusif, selaras dengan semangat ulang tahun Jakarta tahun ini.
“Dengan terselenggaranya event ini, CIBIS Park juga menegaskan dirinya sebagai salah satu kawasan bisnis yang berperan aktif dalam membentuk budaya kota. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa ruang komersial dapat menjadi bagian dari ekosistem sosial yang berdampak langsung pada masyarakat,” tambah Achmad.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mengatakan kegiatan ini mencerminkan cara baru pemerintah bersama pihak swasta dalam menghadirkan pelayanan publik yang dekat dan menyentuh kebutuhan warga, terlebih dengan adanya program kesehatan hewan dalam format event publik adalah pendekatan yang inovatif dan berbasis konteks keseharian warga.
“Program vaksinasi dan sterilisasi hewan yang diintegrasikan ke dalam acara publik menjadi bentuk inovasi pelayanan yang kontekstual dan menyentuh kebutuhan riil masyarakat urban,” ujar Rano Karno.
Rano Karno menambahkan pentingnya makna perayaan hari jadi kota sebagai momentum keterlibatan warga, karena Jakarta bukan hanya dibentuk oleh kebijakan, tetapi oleh partisipasi aktif masyarakat.
“Perayaan ulang tahun Jakarta seperti ini menunjukkan semangat partisipatif warga dalam membangun kota, bukan hanya sebagai penonton, tetapi sebagai pelaku perubahan,” tambahnya
Dalam pelaksanaannya, event Jakarta Kita tidak hanya berkaitan dengan ekonomi dan seni, namun juga membawa isu lingkungan ke tengah masyarakat dengan adanya workshop urban farming. Workshop ini mengedukasi pengunjung mengenai pertanian kota sebagai solusi hijau dan upaya mandiri terhadap ketahanan pangan.
Layanan vaksinasi dan sterilisasi gratis yang difasilitasi Pemprov DKI Jakarta turut menjadi daya tarik tersendiri, di mana ratusan pemilik hewan peliharaan memanfaatkan layanan ini.
Dengan berbagai aktivitas yang mengedepankan kebersamaan dan pemberdayaan, Jakarta Kita menjadi bukti bahwa perayaan kota dapat dirancang tidak hanya sebagai seremoni, tetapi juga sebagai ruang berbagi manfaat.
“Sinergi strategis antara CIBIS Park dan Pemprov DKI Jakarta menjadi contoh bagaimana sektor publik dan swasta dapat bergandengan tangan menghadirkan layanan yang responsif dan relevan terhadap dinamika perkotaan. Event ini juga sekaligus memperluas persepsi tentang makna ruang publik: bukan sekadar tempat, melainkan platform pertumbuhan dan perubahan sosial yang inklusif,” tutup Achmad.