Samarinda (ANTARA) - DPRD Provinsi Kalimantan Timur mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) setempat dan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk mengalihfungsikan lahan bekas pertambangan menjadi kawasan yang bermanfaat seperti halnya dijadikan sebagai objek pariwisata.
Anggota Komisi I DPRD Kaltim Rita Artaty Barito kepada awak media di Samarinda, Minggu, mengatakan jika lahan bekas tambang tersebut dapat dimanfaatkan untuk hal yang bermanfaat maka dampaknya bisa mendatangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Kaltim maupun kabupaten/kota.
Namun lanjut Rita sebelum hal tersebut direalisasikan terntunya perlu adanya aturan jelas tentang pengelolaan lahan bekas tambang tersebut.
Apalagi selama ini banyak ditemukan kasus lahan bekas tambang di Kaltim yang dibiarkan begitu saja dan dampaknya merugikan masyarakat sekitar.
Bahkan dikatakan Rita, sudah puluhan anak menjadi korban meninggal dunia di lubang- lubang bekas tambang.
"Sebenarnya pemerintah bisa mengarahkan agar lahan bekas tambang bisa lebih bermanfaat. Karena jaminan reklamasi sudah ada dan reklamasi pasca tambang pun wajib. Tinggal bagaimana pemerintah mendorong perusahaan untuk menyulap lahan bekas tambang yang ada menjadi objek-objek pariwisata," bebernya.
Menurut Rita, program alih fungsi lahan itu akan mudah direalisasikan jika dibarengi dengan aturan yang jelas.
Sebab pihak perusahaan yang berkewajiban untuk mereklamasi lahan tambangnya langsung bisa diarahkan untuk mengalihfungsikan lahan tambang mereka sesuai dengan aturan yang ada.
Rita menyampaikan banyak daerah yang menjadi contoh alih fungsi lahan dari lahan pertambangan menjadi objek pariwisata, dan dari objek pariwisata tersebut jelas akan ada retribusinya yang tentu akan membantu mendongkrak PAD bagi Kaltim.
Adapun objek wisata dari bekas lahan tambang yang menjadi objek wisata yang terdapat di daerah di Tanah Air, yakni Bukit Jaddih di Bangkalan Madura, Brown Canyon di Semarang, Bukit Jamur di Gresik, Tebing Breksi di Jogja, Danau Kaolin di Belitung, Telaga Ngipik di Gresik, Bukit dan Danau Puthuk Krebet di Tulungagung, Lubang Tambang Mbah Suro di Sawahlunto Sumatera Barat, dan Danau Blingoh di Jepara.