Ternate (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) mendorong tumbuhnya usaha ekonomi kreatif berbahan baku lokal, seperti dari hasil perkebunan dan perikanan.
"Usaha ekonomi kreatif yang menggunakan bahan baku lokal biaya produksinya lebih efisien dan tidak mengalami kesulitan bahan baku, sehingga produknya memiliki daya saing saat di pasarkan," kata Kepala Disperindag Ternate Nuryadin A Rahman di Ternate, Senin.
Selain itu, usaha ekonomi kreatif berbahan baku lokal akan memberi kontribusi positif kepada pihak lain, misalnya kepada para petani dan nelayan yang produknya akan terserap usaha ekonomi kreatif itu.
Menurut dia, di Ternate saat ini sudah ada usaha ekonomi kreatif yang menggunakan bahan baku lokal, misalnya usaha sirup pala yang memanfaatkan bahan baku daging buah pala, yang sebelumnya hanya dibuang sebagai limbah oleh petani.
Di Ternate sudah ada sedikitnya delapan usaha ekonomi kreatif yang memproduksi sirup pala dan produk mereka cukup diminati di pasaran, bahkan ketika di tampilkan pada pameran di Teheran, Iran beberapa waktu lalu menjadi rebutan para pengunjung.
Untuk mendorong tumbuhnya usaha ekonomi kreatif berbahan baku lokal di Ternate, Disperindag memberikan pelatihan usaha kepada masyarakat yang ingin mengembangkan usaha itu serta memberikan bantuan peralatan.
Selain itu, memfasilitasi mereka dengan perbankan untuk mendapatkan bantuan modal usaha serta membantu mempromosikan produknya dengan mengikutsertakannya dalam berbagai kegiatan pameran, seperti pada setiap pameran dalam rangkaian penyelenggaraan pertemuan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI).
Ia menambahkan, Pemkot Ternate juga telah membangun pusat pemasaran produk usaha ekonomi kreatif, termasuk dari pelaku usaha lainnya di daerah ini sehingga mereka tidak kesulitan untuk memasarkan produknya.
Selain sirup pala, produk usaha ekonomi kreatif lainnya yang juga cukup pesat pengembangannya di Ternate adalah kerajinan besi putih dan batik tradisional, yang pewarnaannya menggunakan bahan alat alami lokal seperti kulit cengkih.