Pedagang tahu dan tempe di Pasar Kemakmuran Kotabaru, Kalimantan Selatan, tetap mempertahankan harga jual, meski harga bahan bakunya yaitu kedelai melonjak dalam sepekan terakhir.
"Harga tahu masih pada kisaran Rp500 per biji, begitu juga tempe masih Rp5.000 per batang (sekitar Rp0,5 kg)," kata seorang pedagang di Pasar Kemakmuran Kotabaru, Aluh, Selasa.
Dia menjelaskan, perajin tahu dan tempe akhir-akhir ini sering mengatakan, bahwa pihaknya kesulitan mendapatkan bahan baku kedelai.
Selain sulit, harga kedelai juga melambung, dari kisaran Rp6.000 naik menjadi kisaran Rp8.000 per kg.
Meskipun harga kedelai naik, perajin tahu dan tempe tidak serta merta menaikkan harga tahu dan tempe.
Karena pelanggan bisa "lari", ke pedagang lain, mencari harga yang lebih rendah.
Lagian ini bagian dari pelayanan prima kepada pelanggan.
Pedagang dan perajin tahu tempe berharap, pemerintah bisa membantu pemenuhan kebutuhan dan naiknya harga kedelai.
Hal yang sama kekurangan bahan baku kedelai juga dialami oleh sejumlah perajin tahu di Kota Banjarbaru.
"Kami sudah memesan ke tiga agen kedelai di Banjarmasin yang biasa memasok tetapi barangnya tidak ada," ujar Hariyadi koordinator pekerja pabrik tahu "Sumber Makmur" Kelurahan Mentaos Banjarbaru.
Ia mengatakan kurangnya kedelai sebagai bahan baku utama pembuatan tahu berdampak terhadap usaha yang sudah berjalan puluhan tahun tersebut sehingga operasional pabrik bisa terhenti.
Menurut dia, usaha yang dikelolanya masih memiliki persediaan kedelai kurang lebih sebanyak 100 karung dan diperkirakan masih bisa menopang usaha pembuatan tahun selama delapan hari ke depan.
"Jika bahan bakunya habis dan pasokan kedelai dari agen tidak datang maka otomatis usaha pembuatan tahu dihentikan sementara karena tidak ada yang bisa di olah," ungkapnya.
Dikatakan, usaha skala kecil yang dikelolanya setiap hari mampu mengolah kedelai delapan kuintal hingga satu ton, yang hasilnya baik tahu mentah maupun tau masak dijual ke sejumlah pasar di Kota Banjarbaru.
"Selain di jual ke pasar, ada juga pengecer yang datang ke sini mengambil tahu kemudian menjualnya lagi ke pedagang di pasar termasuk pesanan dari pedagang gorengan yang kami siapkan," ujar pria paruh baya itu.
 Mereka berharap pasokan kedelai bisa datang secepatnya sehingga usaha pembuatan tahu bisa tetap jalan tetapi jika kedelai tidak ada maka terpaksa usaha dihentikan sementara/C/D.