Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Sebanyak 60 pelaku industri usaha mikro kecil dan menengah di Kalimantan Selatan kini mulai mengembangkan pemasarannya melalui retail besar di wilayah tersebut.
Hal itu diwujudkan dengan ditandatanganinya kerja sama antara Giant dan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) yang selama ini menaungi dan membina ratusan UMKM di daerah ini, Selasa di Banjarmasin.
GM Corporate Affairs Giant Tony Mampuk mengatakan, kerja sama tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan khususnya dan Indonesia umumnya.
Menurut dia, Giant sebagai salah satu retail terbesar di Indonesia berkomitmen mendukung UMKM dan produk lokal di berbagai wilayah di Indonesia.
Salah satunya diimplementasikan melalui kerja sama antara Giant dan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) yang telah diinisiasi sejak Mei 2016 dan mulai Desember 2016.
Saat itu, tambah dia, telah dilakukan uji coba penyerapan produk telur dari UMKM binaan YDBA di wilayah Banjarmasin dan didistribusikan untuk Giant yangberada di Banjarmasin.
"Setelah melihat masa uji coba penyerapan produk sendiri, yang telah kami mulai di akhir tahun 2016 dan hingga kuartal pertama 2018, nilai potensi penyerapan lebih dari Rp500 juta," katanya.
Selain itu, menurut dia, dari segi kualitas produk dan service level yang baik, pihaknya optimistis bahwa kerja sama ini akan membawa kemajuan khususnya untuk Banjarmasin.
Pada acara ini Giant juga menerima Piagam Penghargaan dari Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Kalimantan Selatan sebagai Retail modern yang memfasilitasi dan pembinaan UMKM dibawah naungan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Selatan.
Dari tahun ke tahun, perkembangan UMKM di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang positif.
Hal ini, tambah dia, menggerakkan pihaknya untuk turut berpartisipasi memberikan wadah bagi para pelaku untuk menjual hasil produk.
Selain itu, retailer tersebut juga turut memberikan pembinaan untuk menambah keahlian para pelaku UMKM melalui pelatihan pengenalan produk sesuai dengan standar retail kepada UMKM.
Dari tahun ketahun, perkembangan UMKM di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang positif.
Hal ini menggerakkan retailer itu untuk turut berpartisipasi memberikan wadah bagi para pelaku untuk menjual hasil produk dan pembinaan untuk menambah keahlian para pelaku UMKM dengan pelatihan pengenalan produk sesuai dengan standar retail kepada UMKM.
Di acara ini Giant juga menyelenggarakan forum diskusi bertema "Membangun Bisnis Bertanggung Jawab ala UMKM" dimana para pelaku UMKM dapat bertukar pikiran dan berdiskusi mengenai praktek bisnis bertanggung jawab, yang tentunya akan berdampak pada keberlanjutan bisnis UMKM itu sendiri.
Selain itu, juga dilaksanakan bazaar UMKM yang diikuti oleh 40 UMKM di Banjarmasin, yang juga turut memeriahkan kegiatan hari ini.
Para pengunjung dapat melihat sekaligus membeli produk-produk hasil pengusaha kecil menengah hasil binaan Giant maupun YDBA.
Selain di Banjarmasin, sebagian besar toko Giant di berbagai daerah di Indonesia telah aktif melakukan penyerapan potensi local dengan bekerja sama memberikan ruang pasar bagi produk UMKM.
Diharapkan kemitraan ini menjadi salah satu manfaat hadirnya Giant di Indonesia.
Disela-sela acara, Giant juga secara aktif ambil bagian dan memberikan dukungan kepada Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Banjarmasin melalui kegiatan pemberian imunisasi Campak Rubella yang berikan kepada lebih dari 1000 anak yang hadir.
Sekilas tentang GIANT: Giant merupakan salah satu unit bisnis dari PT Hero Supermarket Tbk (HERO Group) yang merupakan pelopor retail modern diIndonesia yang berdiri sejak tahun 1971.
Giant menjadi pemimpin retail modern yang menawarkan harga murah dan pelayanan terbaik dengan mengusung tiga konsep gerai yaitu Giant Ekstra, Giant Ekspres dan Giant Mart.
Hingga Juni 2018, tercatat ada 59 gerai Giant Ekstra, 99 gerai Giant Ekspres, dan 3 gerai Giant Mart yang tersebar diseluruh Indonesia.
Industri UMKM Kalsel rambah pasar retail
Rabu, 8 Agustus 2018 9:49 WIB
Setelah melihat masa uji coba penyerapan produk sendiri, yang telah kami mulai di akhir tahun 2016 dan hingga kuartal pertama 2018, nilai potensi penyerapan lebih dari Rp500 juta