Jakarta (AntaraNews Kalsel) - Pasca menjadi juara dunia lari 100 meter U-20, kebahagian Lalu Muhammad Zohri terus bertambah karena saat tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa malam (17/7) juga disambut bonus emas seberat satu kilo gram.
"Selain dari pemerintah, Zohri juga dapat yang lain. Emas satu kilo gram dari Pegadaian," kata Sesmenpora Gatot S Dewa Broto saat memandu proses penyambutan di bandara.
Pemberian bonus secara simbolis dilakukan oleh salah satu direkturnya. Dengan adanya bonus dari salah satu BUMN itu, Gatot berharap banyak BUMN lain yang memberikan apresiasi mengingat apa yang diraih atlet asal Lombok Utara ini adalah yang pertama untuk atlet Indonesia.
Khusus dari Kemenpora, bonus juga diserahkan simbolis oleh Menpora Imam Nahrawi setelah keduannya bertemu di lokasi penjemputan. Adapun besaran bonus yang diberikan adalah Rp250 juta.
"Karena Zohri usianya masih 18 tahun, kami juga memberikan gelar pemuda hebat," kata Menpora Imam Nahrawi.
Lalu Muhammad Zohri merupakan atlet Indonesia pertama yang sukses menjadi juara dunia lari 100 meter meski untuk kategori U-20. Atlet berusia 18 tahun ini meski berada di lintasan delapan mampu menggebrak atlet negara lain yang selama ini menguasai nomor tersebut.
Salah satu atlet yang disiapkan untuk Asian Games 2018 ini mampu membukukan catatan waktu 10,18 detik. Zohri mampu mengalahkan dua sprinter asal Amerika Serikat, Anthony Schwartz dan Eric Harrison, yang masing-masing mencatatkan perolehan waktu 10,22 detik.
Waktu yang dicatatkan oleh atlet asal Lombok Utara, Nusa Tenggara Timur ini hanya terpaut tipis dengan catatan waktu mantan sprinter Indonesia, Suryo Agung Wibowo yaitu 10,17 detik yang ditorehkan pada SEA Games 2009 di Laos.
Atas prestasi tersebut, Zohri banyak mendapatkan apresiasi termasuk dari Presiden Joko Widodo. Bonus juga terus mengalir pada atlet yatim piatu ini. Kementerian Pemuda dan Olahraga memberi bonus Rp250 juta, selaih itu juga perbaikan rumahnya di Lombok Utara.
"Selain dari pemerintah, Zohri juga dapat yang lain. Emas satu kilo gram dari Pegadaian," kata Sesmenpora Gatot S Dewa Broto saat memandu proses penyambutan di bandara.
Pemberian bonus secara simbolis dilakukan oleh salah satu direkturnya. Dengan adanya bonus dari salah satu BUMN itu, Gatot berharap banyak BUMN lain yang memberikan apresiasi mengingat apa yang diraih atlet asal Lombok Utara ini adalah yang pertama untuk atlet Indonesia.
Khusus dari Kemenpora, bonus juga diserahkan simbolis oleh Menpora Imam Nahrawi setelah keduannya bertemu di lokasi penjemputan. Adapun besaran bonus yang diberikan adalah Rp250 juta.
"Karena Zohri usianya masih 18 tahun, kami juga memberikan gelar pemuda hebat," kata Menpora Imam Nahrawi.
Lalu Muhammad Zohri merupakan atlet Indonesia pertama yang sukses menjadi juara dunia lari 100 meter meski untuk kategori U-20. Atlet berusia 18 tahun ini meski berada di lintasan delapan mampu menggebrak atlet negara lain yang selama ini menguasai nomor tersebut.
Salah satu atlet yang disiapkan untuk Asian Games 2018 ini mampu membukukan catatan waktu 10,18 detik. Zohri mampu mengalahkan dua sprinter asal Amerika Serikat, Anthony Schwartz dan Eric Harrison, yang masing-masing mencatatkan perolehan waktu 10,22 detik.
Waktu yang dicatatkan oleh atlet asal Lombok Utara, Nusa Tenggara Timur ini hanya terpaut tipis dengan catatan waktu mantan sprinter Indonesia, Suryo Agung Wibowo yaitu 10,17 detik yang ditorehkan pada SEA Games 2009 di Laos.
Atas prestasi tersebut, Zohri banyak mendapatkan apresiasi termasuk dari Presiden Joko Widodo. Bonus juga terus mengalir pada atlet yatim piatu ini. Kementerian Pemuda dan Olahraga memberi bonus Rp250 juta, selaih itu juga perbaikan rumahnya di Lombok Utara.
Editor: AA Ariwibowo