Karangasem, (Antaranews Kalsel) - Pelaku pariwisata di sekitar Sungai Telaga Waja, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali menutup usaha untuk sementara waktu akibat banjir lahar hujan yang terjadi di wilayah tersebut.
"Kami tutup untuk batas waktu yang tidak bisa ditentukan. Jika keadaan membaik akan kami buka kembali," kata I Made Agus Kertiana, salah satu pemilik wisata arum jeram, Senin.
Penutupan dilakukan sejak lahar hujan mengalir di Sungai Telaga Waja dimana usaha sangatlah riskan untuk dilanjutkan ataupun tetap beroperasi.
Agus juga menjelaskan bahwa pihaknya tidak ingin mengambil resiko dengan tetap membuka usaha karena memang keadaan sudah tidak memungkinkan lagi.
"Kalau dulu masih aman-aman saja. Tetapi saat ini sudah terdampak langsung dengan keadaan sungai seperti sekarang ini," tutur dia sembari menyatakan terpaksa meliburkan ratusan karyawannya.
Mengenai kunjungan wisatawan memang menurun drastis sejak awal erupsi Gunung Agung beberapa hari lalu. "Sebelumnya ramai tetapi kembali turun drastis," tambah dia.
Pihaknya berharap keadaan segera membaik dan usaha dapat kembali dilanjutkan terlebih lagi memiliki ratusan karyawan yang juga memerlukan pekerjaan untuk melanjutkan hidup.
"Saya lebih memikirkan karyawan saya. Saya kasihan mereka harus cari makan di mana. Saya waktu awal isu Gunung Agung sempat memilih tetap membuka karena memikirkan karyawan," jelas dia.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengumumkan status Gunung Agung dari level tiga (siaga) naik menjadi level empat (awas) pada Senin, pukul 06.00 WITA.
Untuk area radius zona bahaya yang sebelumnya enam kilometer dinaikkan menjadi delapan kilometer dari puncak gunung ditambah perluasan sektoral yang sebelumnya radius 7,5 kilometer dinaikkan menjadi sepuluh kilometer kearah utara, timur laut, tenggara, selatan dan barat daya./f