Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Kalangan DPRD Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan menyoroti sejumlah sektor dalam program pembangunan daerah, salah satunya bidang pendidikan dan kesehatan yang dinilai masih rendah dan perlu ditingkatkan di wilayah itu.
Ketua DPRD Kotabaru Hj Alfisah Kamis, mengungkapkan selain sektor pendapatan serta pengelolaan keuangan, dua bidang yakni pendidikan dan kesehatan menjadi perhatian serius DPRD.
"Yang menjadi sorotan adalah dihilangkannya program peningkatan pemberdayaan konsumen/masyarakat di bidang obat dan makanan," katanya.
Hal itu, menurut legislatif bertolak belakang dengan fenomena yang terjadi saat ini terkait semakin maraknya penyalahgunaan konsumsi obat-obatan terutama yang terjadi pada usia pelajar dan anak-anak yaitu pada obat-obatan psikotropika dan sejenisnya (PCC).
"Peredaran obat-obatan terlarang yang kali ini semakin marak harusnya menjadi perhatian serius bagi dinas kesehatan," kata Arbani dari Fraksi Golkar saat membacakan pandangan akhir dewan atas APBD Perubahan 2017.
Menurut dia pemakaian obat-obatan penekan syaraf secara berlebihan seperti dextro bisa jadi karena kurangnya sosialisasi akan efek jangka panjang penyalahgunaan obat.
Selain itu, masih banyaknya pedagang jajanan anak sekolah yang menjual makanan dan minuman instan yang mempunyai efek jangka panjang merusak sistem dalam tubuh, seperti fungsi ginjal, hati, hingga jantung membuktikan belum efektifnya program ini.
Selanjutnya di bidang kesehatan, dalam hal ini pemerintah daerah perlu meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat dan memajukan pendidikan Kotabaru agar dapat dirasakan masyarakat.
Sementara dalam bidang pendidikan, secara lembaga dewan memberikan sorotan akan masih rendahnya upaya dinas pendidikan dalam memprogramkan pembangunan manusia seutuhnya secara non fisik.
"Dari program-program yang tertuang pada plafon anggaran masih terpaku pada program fisik pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan," katanya.
Hal itu terlihat dari masih minimnya program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, program peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan program lomba-lomba terkait pendidikan yang meningkatkan daya saing dan kompetensi pendidikan dan penumbuhan inovasi dan kreativitas dalam bidang pendidikan.
Dewan Soroti Bidang Pendidikan Dan Kesehatan
Jumat, 29 September 2017 9:10 WIB
Yang menjadi sorotan adalah dihilangkannya program peningkatan pemberdayaan konsumen/masyarakat di bidang obat dan makanan,