Banjarmasin (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Selatan bersama Pemerintah Kota Banjarmasin menyajikan implementasi Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) lewat acara Ngopi Nasional di halaman Balai Kota Banjarmasin, Jumat.
Implementasi GATI dimaksudkan untuk meningkatkan peran aktif para ayah dalam sektor pengasuhan, perlindungan, dan pendidikan anak sejak usia dini, guna membentuk fondasi keluarga yang harmonis dan berkualitas di Banjarmasin.
Acara dihadiri oleh ratusan peserta yang terdiri atas para ayah, pejabat pemerintah, serta perwakilan komunitas terkait. Kegiatan ini diisi dengan sesi senam bersama dan dialog santai untuk menyosialisasikan pentingnya keterlibatan ayah dalam pola pengasuhan di rumah tangga.
Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) secara umum dirancang untuk mendorong ayah agar tidak hanya menjadi penyedia nafkah semata, tetapi juga figur sentral dalam perkembangan anak.
Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman, menekankan bahwa keluarga yang kuat merupakan prasyarat utama dalam melahirkan generasi penerus yang sehat dan berkarakter. Ia mengajak seluruh ayah di Banjarmasin untuk menyadari bahwa kehadiran fisik saja tidak cukup, namun diperlukan keterlibatan emosional dalam setiap tahap tumbuh kembang anak.
Baca juga: Banjarmasin canangkan gerakan ayah teladan
Ikhsan menjelaskan bahwa tuntutan terhadap peran ayah telah mengalami peningkatan signifikan seiring dengan dinamika perubahan nilai dalam masyarakat dan keluarga. Selain itu, wawasan yang didapatkan anak dari figur ibu juga turut memengaruhi perubahan peran ayah dalam struktur pengasuhan modern.
“Ada perubahan kedudukan antara ayah dan ibu, sehingga peran ayah dalam pola pengasuhan itu menjadi sangat penting di keluarga,” kata Ikhsan.
Perubahan sosial ini menuntut ayah untuk lebih adaptif dan terbuka dalam mendampingi anak. Jika di masa lalu, seorang ayah mungkin cukup berkomunikasi melalui tatapan mata, generasi saat ini membutuhkan dialog yang lebih terbuka dan intensif.
Kepala Perwakilan BKKBN Kalimantan Selatan, Farah Adibah, menambahkan bahwa GATI ini merupakan respons terhadap perubahan zaman dan semakin banyaknya pekerja perempuan.
Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa peran ibu mengambil alih tanggung jawab ayah tidak boleh terjadi secara permanen. Ayah harus tetap mengambil peran, bahkan dalam waktu yang terbatas, misalnya melalui ritual kebersamaan seperti shalat subuh berjamaah, yang dapat membangun kedekatan.
“Jadi kita berharap para ayah itu betul betul mengikuti tumbuh kembang anak bukan hanya mencari nafkah itu utamanya ya, bahwasanya ayah itu harus hadir menjadi sosok bagi keluarganya, mau mendengar, mendampingi, termasuk juga mereka ini menjadikan teladan bagi keluarganya," ucap Farah Adibah.
Kehadiran ayah terbukti menjadi tonggak penting bagi masa depan anak, terutama dalam membangun kepercayaan diri dan kemandirian. Banyak riset menunjukkan bahwa bekas atau jejak keteladanan ayah berdampak besar pada kemampuan anak tampil di ranah publik dan sosial.
