Kandangan, (Antaranews Kalsel) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Hulu Sungai Selatan menggelar rapat koordinasi tentang capaian Dana Alokasi Khusus (DAK) nonfsik yaitu Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), Akreditasi dan Jaminan Persalinan (Jampersal) tahun 2017.
Kepala Dinkes HSS Siti Zainab, di Kandangan, Selasa mengatakan, capaian dana BOK sampai bulan Juli sebanyak 50,18 persen, sedangkan untuk akreditasi puskesmas, baru tiga buah puskesmas yang sudah diakreditasi atau 25,11 persen,"katanya.
"Untuk capaian Jampersal 1,88% , digunakan untuk sewa rumah tunggu kelahiran di Puskesmas Malinau, Loksado, Padang Batung, Pasungkan, Bayanan dan Sungai Raya, selain itu juga diperuntukan untuk sewa rumah tunggu serta klaim persalinan yang dirujuk ke Rumah Sakit H Hassan Basry Kandangan,"katanya.
Bupati HSS H Achmad Fikry, mengatakan, Rakor ini diharapkan akan menghasilkan beberapa kesepakatan untuk percepatan daya serap DAK non fisik tahun 2017.
Ia mengharapkan, agar segera mengambil langkah terhadap kelemahan-kelemahan yang ada dalam sisa waktu empat bulan supaya mencapai serapan 100%, saat membuka Rakor untuk DAK non Fisik di Aula Rakat Mufakat, Sekretariat Daerah (Setda) HSS.
"Jampersal terus dipacu agar semua rakyat HSS yang memenuhi syarat bisa melakukan persalinan dengan perlindungan Jampersal,"katanya.
Menurut dia, dari sisi sistem anggaran, daya serap sangat dibutuhkan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian penggunaan anggaran, keberhasilan penyerapan dana BOK non fisik tahun 2017, sangat berpengaruh dengan kucuran dana tahun 2018.
Ia memesankan, Dinkes beserta jajaran agar jangan hanya mengejar target daya serap 100%, tetapi juga hendaknya kegiatan tersebut betul-betul sesuai dengan program serta bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Tak lupa, ia mengingatkan saat ini sudah mulai kemarau sehingga perlu penyuluh-penyuluh di puskesmas untuk sering menyampaikan informasi kepada masyarakat, untuk tidak mengkonsumsi air yang tidak sehat yang nantinya akan berdampak penyakit diare.
"Cegahlah penyakit sebelum terjadi, karena mencegah lebih baik daripada mengobati dengan memperbanyak penyampaian pada forum-forum Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)", katanya.