Kotabaru, Kalsel (ANTARA) - Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) bersama Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Kalimantan Selatan menggelar workshop senam ceria pembelajaran "Deep Learning" bagi Pendidikan Anak Usia Dini.
Bunda Pewndidikan Anak Usia Dini(PAUD) Kotabaru Ny Suci Anisa Rusli, mengatakan workshop ini penting untuk meningkatkan mutu dan kompetensi para pendidik anak usia dini melalui inovasi pembelajaran.
Baca juga: Kalsel kemarin dari Geopark Meratus hingga generasi salafus salih
“Saya sangat mengapresiasi IGTKI-PGRI Kotabaru atas inisiatif luar biasa ini. Workshop ini bukan hanya wadah peningkatan kapasitas, tetapi juga ruang kolaborasi dan inovasi antar pendidik PAUD,” ungkapnya, di Kotabaru, dilaporkan Senin.
Menurutnya, anak-anak usia dini adalah generasi emas yang akan menentukan masa depan bangsa. Dan sebagai pendidik PAUD kita mesti memiliki kompetensi yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan saat ini.
“Tugas kita sebagai pendidik bukan hanya mengajar, tetapi juga menginspirasi, membentuk karakter dan nilai-nilai kehidupan sejak dini,” ucapnya.
Ia juga menjelaskan, melalui pendekatan yang ceria dan berbasis teknologi seperti deep learning, membuka jalan baru dalam metode pembelajaran yang lebih adaptif, kreatif dan menyenangkan.
“Senam ceria bukan sekedar gerekana fisik, tetapi juga media untuk melatih konsentrasi dan menumbuhkan rasa percaya diri anak. Ketika dikombinasikan dengan pendekatan pembelajaran berbasis teknologi, kita menciptakan suasana belajar yang relevan dengan perkembangan zaman,” jelasnya.
Ia berharap, para peserta dapat mengikuti workshop ini dengan baik, sehingga apa yang menjadi tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan kompetensi pendidik PAUD bisa tercapai, dan ini menjadi titik awal transformasi pembelajaran PAUD di Kotabaru yang lebih modern, inklusif, dan berdaya saing.
Selain itu, metode senam ceria dan pendekatan deep learning yang diperkenalkan hari ini dapat diterapkan secara nyata di ruang-ruang di kelas PAUD. Bukan hanya sebagai teknik, tetapi sebagai budaya pembelajaran yang meyenangkan, aktif dan bermakna bagi anak-anak.
Baca juga: Prof Sur, dosen ULM masuk deretan dunia peneliti terbaik bidang PAUD
“Semoga ilmu yang didapatkan hari ini menjadi bekal berharga dalam mendidik anak-anak kita menuju masa depan yang gemilang,” tutupnya.
Melalui workshop tersebut, peserta tidak hanya mendapatkan teori tetapi juga praktik langsung dalam menciptakan kegiatan olahraga yang menyenangkan bagi anak-anak.
