Habib Abdurahman memberikan ceramah itu sebagai kegiatan sosialisasi empat pilar kebangsaan yang dihadiri sekitar 150 jamaah yang sebelumnya mengikuti sholat taraweh.
Anggota DPD RI dari daerah pemilihan Kalsel ini menyampaikan pentingnya masyarakat merawat kebenekaan, apalagi di bulan suci Ramadan ini.
"Sebab bulan Ramadan ini adalah bulan yang penuh rahmat bagi sekalian alam," ujarnya.
Karena merupakan bulan yang penuh rahmat, tutur dia, maka saling menghargai satu sama lain itu harus tertanam sebagai sebuah silaturrahmi.
Dengan tumbuhnya jalinan silaturrahmi antar sesama, kata Habib Abdurrahman, maka bernegara akan selalu harmonis, dan tentunya berlandaskan pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhenika Tunggal Ika.
Pedoman bernegara dengan landasan empat pilar ini sangat penting selalu diingatkan, papar Habib Abdurrahman, tentunya untuk mengikis terjadinya paham radikalisme.
"Paham radikalisme ini yang harua kita jauhkan atau buang jauh-jauh dari negara kita, sebab ini sangat berbahaya bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," terangnya.
Sebagai negara kesatuan, ujar dia, sudah menjadi tanggungjawab bersama menjaga segala macam ancaman perpecahan, di mana bibit-bibitnya sudah mulai ada.
"Media sosial di dunia maya misalnya, bibit-bibit perpecahan itu sudah mulai nyata terasa, ini harus dihentikan," tegasnya.
Dia merasa bersyukur, warga Kalsel dan Banjarmasin khususnya tidak ada gejolak, dan ini patut diapresiasi terus, dan dijaga eksistensinya.
"Di sini banyak para ulama dan tokoh-tokoh agama, sehingga paham radikal dan anti kebenekaan tidak mudah masuk," ujarnya.