Banjarmasin (ANTARA) - Sejumlah suporter Tim Sepak Bola Barito Putera asal Kalimantan Selatan (Kalsel) Barito Mania menilai tidak etis terhadap pernyataan salah satu anggota DPRD Kabupaten Banjar yang komplain dan kecewa terkait posisi tempat duduk di Stadion Demang Lehman, Martapura.
Salah satu suporter Barito Mania Riskan di Banjarmasin, Jumat, mengatakan pernyataan wakil rakyat asal Kabupaten Banjar itu mencerminkan sikap egois terutama saat tim Barito Putera tengah berjuang menghindari jurang degradasi dari Liga 1.
Baca juga: Liga 1 - Persib Bandung bidik kemenangan lawan Barito Putera
“Harusnya masalah ini tidak perlu dibesar-besarkan, apalagi cuma soal tempat duduk,” ujar Riska.
Diketahui, salah satu anggota DPRD Kabupaten Banjar memprotes posisi tempat duduk saat Barito Putera menjamu Dewa United pada lanjutan Liga 1 di Stadion Demang Lehman, Martapura, Kabupaten Banjar, beberapa waktu lalu.
Riskan menyatakan suporter tim “Laskar Antasari” datang jauh-jauh dan membeli tiket, bahkan berdiri sepanjang pertandingan, namun tidak masalah.
“Sebagai wakil rakyat, seharusnya beliau bisa lebih bijak dan mendukung tim, bukan malah membuat gaduh,” ujar Riskan.
Suporter lain, Airlangga pun menyayangkan sikap anggota dewan yang membawa persoalan ini hingga ke ranah lembaga.
Menurut Airlangga, manajemen Barito Putera sudah memberikan penghargaan dengan memberikan tempat duduk sebagai bentuk penghormatan kepada seorang pejabat DPRD.
Baca juga: Liga 1 - Dewa United: Kualitas lapangan buruk saat dijamu Barito Putera
“Kalau benar-benar ingin mendukung, beli tiket dan duduk bersama para suporter, bukan malah mengeluh karena kursi undangan,” tegas Airlangga.
Airlangga pun menganggap hal itu mencederai semangat kebersamaan yang seharusnya dijaga ketika pasukan Barito Putera berjuang meraih kemenangan untuk menghindari zona degradasi Liga 1 Indonesia.
Pendukung lain Barito Putera, Ispan dan Dede juga mengharapkan persoalan tersebut tidak diperpanjang, karena sikap anggota wakil rakyat tersebut tidak menunjukkan empati terhadap kondisi tim kebanggaan Bumi Lambung Mangkurat.
“Saat Barito Putera berjuang keluar dari zona merah, harusnya kita bersatu, bukan memicu gejolak. Masalah kursi seharusnya bukan sesuatu yang dibawa ke ranah lembaga,” tutur Dede.
Para suporter menyerukan agar seluruh elemen masyarakat Banua, termasuk pejabat pemerintah, bersatu mendukung Barito Putera, serta tidak menunjukkan tindakan egois justru memperkeruh suasana tim yang sedang berjuang.
“Kami ingin fokus mendukung tim kesayangan agar bertahan di Liga 1. Mari doakan bersama demi kejayaan Laskar Antasari,” ucap Dede.
Baca juga: Liga 1 - Tahan Dewa United 1-1, Barito Putera jauhi zona degradasi